Hira merenggangkan ototnya yang terasa kaku, kelasnya kali ini berdurasi lagi-lagi terasa sangat lama. Leher Hira terasa pegal karena terus-menerus menatap kedepan atau menunduk untuk mencatat. Hira bahkan sempat tertidur beberapa menit saking lelahnya.
Hira punya waktu sepuluh menit untuk kelas selanjutnya, ia juga harus ke perpustakaan untuk mencari referensi tugasnya, lalu Hira juga baru ingat kalau sore nanti dia ada kerja kelompok. Kepala Hira rasanya mau pecah memikirkan banyak sekali tugas bulan ini.
Hira sudah duduk rapi di kantin seorang diri karena Cerel tidak tau kemana, memesan sepiring pasta yang sedari tadi ia idam-idamkan saat seseorang menghampirinya.
"Gue boleh gabung gak, mejanya penuh" Hira memandang sekitar, iya. meja ternyata memang sudah penuh semua. Hira mengangguk mempersilahkan gadis itu duduk, Hira belum pernah lihat dia sebelumnya, mungkin senior.
"Kenalin nama gue Audi, gue mahasiswa pindahan" Audi mengulurkan tangan bermaksud bersalaman yang di sambut Hira dengan senyum tipis. percaya lah, lelah bisa membuat mu malas sekali untuk sekedar senyum.
"Oh iya, gue Hira" jawabnya berusaha terlihat ramah.
"Lo semester berapa?" Hira sebenarnya hanya ingin makan cepat lalu kembali ke kelasnya, tapi mengabaikan Audi juga sepertinya bukan pilihan bagus.
"lo enggak pesen?" Pengalihan yang di sengaja karena ia tidak minat berbicara panjang dengan Audi. Audi yang tersadar buru-buru memesan karena juga baru sadar.
Pasta itu belum benar-benar habis saat Hira memutuskan menyudahi makannya, seperti katanya tadi ia hanya punya waktu sepuluh menit untuk kelasnya yang jauh, Hira juga butuh waktu untuk kesana.
"Aku buru-buru, duluan ya Audi" Audi mengangguk dengan senyum lebar
_____________
Hira terlambat, untungnya dosen yang kali ini mengajar bukan dosen yang galak dan melarang mahasiswa yang terlambat untuk masuk. Dengan keringat tipis yang menghiasi wajah dan lehernya Hira sampai di depan pintu kelasnya.
Pak Ammar-dosennya ada disana, sedang mengobrol dengan Harsa dan bu Mirna-dosennya juga.
"Gak usah lari-lari kelas belum saya mulai kok" pak Ammar sampai menurunkan kaca mata bacanya memerhatikan penampilan Hira yang bisa di bilang sudah tidak rapi
"Maaf pak, saya kira tadi telat" Hira tau Harsa sedang memandanginya sekarang, tapi dengan pura-pura tidak tau Hira pamit ke ke dalam kelas.
_____________
Kelasnya sudah selesai semua, sekarang Hira sedang berada di kelasnya yang kosong, mengerjakan tugas kelompok yang sedang dalam tahap diskusi.
Mereka mengerjakan bagian masing-masing dengan fokus dan sesekali mengobrol, sampai ponsel Hira berdering menandakan sebuah pesan masuk.
Pak harsa
Dimana? Kelas kamu udah selesai kan?
Hira yakin, pasti ada seseorang yang sudah memberikan jadwal kuliah Hira pada Harsa. Kenapa pria itu bisa tau bahkan dengan detail?
Masih di kampus, lagi kerja tugas
Pesannya hanya di baca saja, tidak di balas bahkan hingga sepuluh menit terlewat.
"Lo udah liat belum? Anak baru namanya Audi" Syifa berucap, Hira dengar tapi memilih fokus pada laptopnya.
"Tau, hari pertama aja udah bikin sensasi" Sahut Kia, ia memasang ekspresi paling julid.
"Kenapa emang?" Dia Gio, satu-satunya laki-laki di kelompok mereka.
"Dia tadi pagi berangkat sama pak Harsa tau" Syifa menyambung dengan menggebu, bersemangat sekali membahas Harsa sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEEL BLUE
ChickLitDia itu seperti air, aku tidak bisa tanpanya, tapi juga bisa mati karenanya.