Ash menghirup dalam-dalam aroma segar dan wangi dari teh yang ia buat barusan. Harum teh dan daun mint menusuk ke hidung hingga menuju ke otak yang menyebabkan rasa tenang dan nikmat beraduk menjadi satu. Membuat teh di pagi hari sudah menjadi rutinitas yang wajib bagi Ash. Selama beberapa bulan Ash bisa dibilang mendapatkan ketenangan melalui kopi yang ia hirup dan minum.
Seraya membawah tehnya, Ash berjalan keluar dari dapur untuk bersantai di sofa yang terdapat pada ruang tengah. Ia mendapati dirinya terkejut kala 4 pasang mata tajam menatap ke arahnya.
"Oh shit, Sorry.." Ucap lalu segera membalikkan tubuhnya untuk kembali.
"Ash"
Seketika tubuhnya mematung seolah suara tersebut memiliki kendali mutlak atas tubuhnya. Suara bariton Eugino yang penuh penekanan dan dominan masih membuat tubuh Ash seringkali gemetar entah takut atau hal lain yang tak dapat dijelaskan.
"Kemarilah, Aku ingin memperkenalkanmu pada salah satu teman baikku"
Ash pun kembali membalikkan tubuhnya ke arah mereka dan tak lupa untuk meletakkan tehnya di nakas terdekat sebelum kaki jenjangnya terangkat menuju mereka.
Eugino mengarahkan Ash hanya dengan tatapan, dan Ash pun tau kalau ia harus duduk disebelah pria itu dan tidak bertingkah aneh. Eugino merangkul pinggul Ash kala istrinya duduk disebelahnya.
"Jack, this is my beautiful wife, kupikir kau tidak sempat melihatnya saat upacara pernikahan kemarin"
Jack berdecak kesal. "Sialan, tidak perlu kau ungkit hal itu lagi. Dan omong-omong aku Jack" Jack mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada Ash.
Namun disana, Ash bingung setengah mati hingga saat dirinya menoleh ke arah suaminya, Eugino pun mengangguk seolah tau apa yang Ash pikirkan. Dan setelah itu, Ash membalas jabatan tangan Jack seraya memperkenalkan dirinya.
Jack yang menyadari itu sontak terkekeh. "Oh istri yang malang, sepertinya kau terperangkap dalam pelukan pria yang posesif gila" Ucap Jack.
Mata Ash membelalak. "A..Ak.."
"Diamlah Jack" Potong Eugino.
Mendengar itu Jack hanya terkekeh sebelum pandangannya kembali ke arah Ash. "Seharusnya aku membawa istriku kesini, namun sepertinya dia masih syok dengan apa yang terjadi kemarin. Lain kali aku akan membawa Edelina, sepertinya kalian akan cocok"
Eugino melihat ke arah istrinya yang saat ini matanya terlihat berbinar. Melihat hal itu saja membuat tubuh Eugino rasanya sangat tenang. Senyuman dan tatapan mata Ash benar-benar membunuh Eugino.
"Sepertinya itu ide yang bagus. Aku akan meminta nicholas menyiapkan tempat untuk baru. Bagaimana menurutmu Jack?" Ucap Eugino.
Jack menggedikkan bahunya. "Aku setuju. Namun sebelum itu, aku harus menanyakan hal ini pada istriku"
Eugino mendekatkan mulutnya pada telinga Ash seraya menatap Jack. "Kau lihat itu sayang. Itu adalah wajah-wajah pria yang takut dengan istri" Ucap Eugino.
Sontak Ash tertawa.
"Kau tidak perlu berbisik sialan, aku mendengar suara bisikanmu yang keras itu" Balas Jack.
"Sayang, bisakah kau membuatkan kami kopi?" Pinta Eugino.
Ash merasakan usapan lembut dari tangan kekar suaminya di paha yang terbungkus oleh jeans. Tanpa basa-basi, Ash mengangguk dan segera beranjak dari duduknya di sofa. Eugino memperhatikan tubuh mungil istrinya hingga menghilang dari balik tembok-tembok megah itu.
"Aku masih tidak percaya orang berdarah dingin sepertimu benar-benar telah menikah"
Eugino menyandarkan tubuhnya ke punggung sofa. Matanya terpejam seolah menarik elemen-elemen ketenangan untuk membuat dirinya rileks. Eugino merasa stress memikirkan tindakan bodohnya hingga membuat Ash takut padanya. Eugino menyadari tubuh istrinya yang kadang bergetar atau kaku saat ia sedang menyentuhnya. Namun disisi lain, Eugino tidak bisa mengendalikan impulsivitas gelapnya yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengerikan. Dan impulsivitas inilah yang membawa Eugino menjadi penguasa mafia di hampir seluruh dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
RomantizmWARNING!! This is an explicit story. Eugino merupakan seorang anak pungut yang dibesarkan oleh Gideon Leonard. Masih menjadi misteri apa motif dibalik seorang pengusaha terkenal mau merawat anak dengan asal-usul yang tidak diketahui. Dibesarkan tanp...