Chapter 22 : Kids

2.5K 54 0
                                    


5 bulan kemudian

"Kau tidak bisa melakukan pergerakan seenaknya Ernest, ini akan membuat semua cartel di Eropa jatuh ke tangan interpol!"

"Dermaga di utara Inggris sudah tidak lagi aman untuk menyeludupkan barang. Interpol berhasil menguasainya"

"Aku bersumpah jika kau kembali melakukan pergerakan egois yang hanya akan meruntuhkan cartel yang telah bekerjasama dengamu, kita tidak punya pilihan selain menggulingkan kepemimpinanmu!"

"Aku tidak masalah jika kita hanya menghadapi NCA di situasi seperti ini, namun kali ini Interpol juga terlibat!"

Eugino menekankan puntung rokoknya ke sebuah alas. Pria menghembuskan asapnya dengan santai sementara dirinya dikelilingi oleh 7 para pemimpin kartel besar di eropa. Buat Eugino, mereka semua hanyalah pria tua bangka yang masih memiliki pola pikir puluhan tahun yang lalu. Terbukti jika Eugino baru memasuki dunia mafia dalam 7 tahun, namun ia sudah berhasil membuat Eropa tunduk di bawah kakinya. 

"Interpol tidak akan menemukan pergerakan kita"

"Apa maksudmu huh?"

"Aku tidak perlu menjelaskan apapun kepada kalian. Sebaiknya kalian bersiap untuk mendengarkan berita akan kehancuran Louis" Eugino membalas dengan santai.

Mereka semua mulai mengerutkan dahinya. Melihat hal itu membuat Eugino rasanya ingin tertawa betapa terlihat bodohnya kurcaci-kurcaci miliknya ini.

Eugino bangkit dari kursinya. "Senang berbicara dengan kalian" Dan ia meninggalkan mereka yang masih dalam kebingungan.

Sementara itu Giovanni mengikuti Eugino yang berjalan di depannya. "Don Ernest. Sejauh ini Michael mengatakan kalau rencana kita hampir delapan puluh persen berhasil. Semua kokain dan senjata sudah diberikan cap serta petunjuk untuk menipu interpol agar mereka menghancurkan kartel milik Louis"

"Good. Aku sangat amat ingin melihat penghianat tolol itu sengsara hingga akar hidupnya"

"Sejauh ini Interpol tidak melakukan pergerakan ke arah Dermaga selatan"

Eugino mengangguk. "Apa kau memisahkan penyeledupannya?"

"Sudah Don. Drone yang kita buat sejauh ini berhasil mengantarkan setidaknya 5 ton perharinya. Sampai saat ini, mereka tidak memiliki teknologi yang mampu medeteksi kemampuan mimikri yang dimiliki drone terbaru kita"

"Kuharap informasi teknologi ini tidak bocor kepada pria-pria tolol itu Gio. Aku mempercayakan semuanya kepadamu"

"Pengiriman melalui perairan di dermaga selatan merupakan cara yang diusulkan oleh Wakil Kepala Perang. Kapal akan digunakan untuk menipu baik Interpol maupun para kartel yang sedang mengawasi kita"

"Bagus, Siapkan para Assassin dan Sniper terbaik kita di beberapa bagian selatan Inggris. Jangan lupa siapkan setidaknya dua observan untuk memberikan strategi kepada prajurit" Tegas Eugino.

Giovanni mengangguk. Beberapa hari belakangan ini ia mencoba untuk tidak melakukan hal-hal kecil yang membuat bosnya mengamuk. Gio belakangan ini mendengar dan melihat bosnya sering bertengkar dengan istrinya, hal itulah yang memicu Eugino melakukan hal-hal gila diluar nalar. Giovanni berpikir bosnya akan menjadi tipe pria yang lemah ketika jatuh cinta pada wanita. Namun Gio salah, pria itu semakin gila dan haus akan kekuasaan dengan mengatasnamakan cinta.

Sementara sedari tadi kepala Eugino benar-benar berantakan. Meskipun ia masih mampu memerintahkan baik kartel maupun perusahaan dengan baik, namun rasa untuk mengamuk di dalam dirinya masih berapi-api. Pertengkaran ia dengan Ash membuatnya gila. Eugino tau tidak seharusnya ia membiarkan seorang wanita menguasai dirinya sejauh ini, namun ia tetap saja membiarkan hal itu terjadi hingga sampai pada titik Ash menguasai seluruh jiwa dan raga Eugino.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang