"Oh my, aku tidak mengerti kenapa kau begitu payah dalam permainan ini. Cmon sudah seminggu kita bermain game ini namun kau masih saja pecundang. Kupikir kau menantangku karena kau sudah menemukan momen dimana kau dapat mengalahkanku"
Ash memutar bola matanya jengah. "Kau benar-benar terlalu banyak bicara" Balas Ash.
Selama beberapa hari terakhir Ash dan Jerry menghabiskan waktu mereka di rumah bermain playstation yang sempat Ash beli saat mereka pergi ke mall. Dan ternyata hal itu berhasil membuatnya larut dan membuatnya candu. Bahkan saat Eugino pulang ke rumah, pria itu menemukan istrinya yang cantik itu sedang fokus bermain dengan game favoritnya. Dan di hari itu Eugino tidak ingin mengganggu istrinya dan pria itu segera menuju kasur yang sudah ia rindukan. Bahkan Ash tidak sadar saat itu jika Eugino sudah pulang ke rumah, hingga wanita itu berteriak kencang saat menemukan tubuh kekar yang sedang terkapar di kasurnya.
"Setidaknya aku mengalahkanmu dalam balapan ini 9 kali berturut-turut" Ucap Jerry dengan seringai.
Merasa tertantang Ash mengangkat sebelah alisnya. "Kuharap kau tidak melupakan jika kau kalah 15 kali dalam permainan UNO kita semalam" Balas Ash.
Pria itu berdecih. "Sialan, seharusnya aku mendapatkan kesempatan untuk menang jika suamimu tidak menghentikan permainan kita di tengah jalan"
Ash menatap pria itu dengan wajah yang jengah. "Kau terlalu banyak alasan. Lagipula, kau harusnya mengerti jika pria itu tidak mendapatkan asupan seks selama hampir satu bulan"
"Jangan membicarakan kehidupan seks kalian di depanku, kau benar-benar senang membuatku mual" Ucap Jerry.
Ash mengerucutkan bibirnya seraya menggoda pria itu. "Oh no, my little virgin Jerry got scared of sex, why? Because he never had one in his life" Ucap Ash seraya menepuk pipi pria itu dengan kedua tangannya.
"Enyahlah" Kesal Jerry.
Jerry yang mulai jengah tanpa basa-basi segera melepaskan dirinya dari wanita aneh itu. Daripada menghabiskan waktunya dengan Ash, lebih baik ia ke kamarnya untuk melakukan sesuatu yang ia suka tanpa di ganggu oleh siapapun.
Sementara itu Ash tertawa terbahak-bahak di ruang tengah masih dengan menertawakan ejekannya terhadap Jerry. Sungguh, jika diingat-ingat, Ash benar-benar tidak berpikir jika Jerry adalah orang yang mudah bersosial dan sangat serius. Namun seiring berjalannya waktu, ia sangat menyukai menghabiskan waktu dengan pria itu. Tentu ia tidak akan mengatakan hal ini secara terang-terangan pada Eugino, karena tentu saja pria itu akan meledak-ledak.
"Good evening, Mi amor"
Dan baru saja ia memikirkan pria itu dan kini orang itu ada tepat di depan matanya. Wajah yang sialnya sangat tampan itu selalu berhasil membuatnya terpesona untuk yang kesekian kalinya. Eugino baru saja pulang dari kantor, pria itu mengatakan ada keperluan penting yang perlu di bahas. Namun tetap dengan kebiasaan pria itu, Eugino dapat lolos dari meeting membosankan itu lebih cepat agar ia bisa segera menemui istrinya.
Ash menoleh dengan tersenyum lembut. "How was the meeting?" Tanyanya.
Eugino berjalan pelan menghampiri istrinya dengan tatapan yang terkunci pada wajah cantik nan mempesona itu. Saat pria itu dekat dengan istrinya, bau parfum milik istrinya yang khas langsung menyeruak pada indra penciumannya. Ia tau saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk bergairah, namun nyatanya Eugino tidak bisa menahan diri jika berada di dekat istrinya. Celana kain yang sudah terlihat menonjol itu mengatakan yang sesungguhnya.
Sebelum membalas pertanyaan istrinya, Eugino mengambil kecupan singkat. "It went well. How about you, do you have fun today?"
"Quiet so. But now i'm kinda bored" Balas Ash.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
RomanceWARNING!! This is an explicit story. Eugino merupakan seorang anak pungut yang dibesarkan oleh Gideon Leonard. Masih menjadi misteri apa motif dibalik seorang pengusaha terkenal mau merawat anak dengan asal-usul yang tidak diketahui. Dibesarkan tanp...