13. Mengakhiri hubungan

575 44 4
                                    





بسم الله الرحمن الرحيم










🕊️🕊️🕊️
_________________________________________

𝗛𝗮𝘁𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝗻𝗮𝗵 𝗸𝗲𝗰𝗲𝘄𝗮 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗶, 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗯𝗶𝗷𝗮𝗸𝘀𝗮𝗻𝗮.

_________________________________________

🕊️🕊️🕊️















• ☁️  𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔  ☁️ •














- Pondok pesantren Hasanuddin

Terlihat seorang laki-laki sedang mencuci motor ninja hijau kesayangannya, dengan telaten ia membersihkan setiap inci dari bagian motor tersebut.

Seorang gadis berkerudung putih menghampiri laki-laki itu.

"Assalamualaikum Gus" salam gadis itu, seraya tersenyum.

"Wa'alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh" jawaban salam Gus Ali.

"Rajin banget kamu Gus, pagi-pagi udah cuci motor aja" ucap gadis itu dengan nada sedikit meledek.

Gus Ali terkekeh.

"Mana ada rajin, ini karena motor saya udah lama engga di cuci, motor kan juga harus mandi, kaya kita sebagai manusia"

Ning Naya mengangguk kemudian tersenyum.

"Gus... aku mau nanya deh"

"Nanya apa ning?" Gus Ali berhenti dari kegiatan mencuci motor dan mulai mendengarkan ucapan Ning Naya.

"Perempuan yang waktu itu nampar kamu, kenapa dia bisa ada di sini?" tany Ning Naya penasaran.

"Kirana?" tebak Gus Ali

"Aku nggak tau namanya siapa" Ning Naya menaikan bahunya.

"Iya, dia Kirana, entahlah, waktu itu kedua orang tuanya yang mendaftarkan dia ke pondok ini, saya juga kaget saat tau dia di masukan ke pondok pesantren milik Abi saya" jelas Gus Ali pada ning Naya.

"Kamu masih marah Gus sama dia?" tanya Ning Naya, Gus Ali menggeleng pelan.

"Saya engga pernah marah sama dia" ucap Gus Ali, Ning Naya mengerutkan keningnya.

"Kenapa Gus Ali gak marah, harusnya marah dong, dia udah nampar kamu, secara langsung dia udah sentuh kamu, bukannya kamu tau batasan antara laki-laki dan perempuan?" ucap Ning Naya.

"Saya tau Ning, tapi dia nampar saya karena sudah termakan hasutan dari Bryan dan teman-teman nya, jadi ini semua bukan serta merta kesalahan Kirana, toh sekarang dia sudah berubah menjadi lebih baik" ucap Gus Ali dengan menampilkan senyumnya.

"Kamu baik banget Gus, kamu selalu memaafkan seseorang yang udah bikin kamu sakit hati" ucap ning Naya dalam batinnya.

"Yaudah kalo gitu, lanjutin Gus cuci motornya, aku mau ke ndalem, mau bantuin umi kamu masak"

A dan KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang