16. Gadis Shalihah

691 52 8
                                    




بسم الله الرحمن الرحيم










🕊️🕊️🕊️
_________________________________________

𝗞𝗲𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗷𝗮𝘁𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗽𝗮𝗻𝗰𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗮𝗸𝗵𝗹𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝘂𝗹𝗶𝗮, 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗹𝗵𝗮𝗺𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝘂𝗹𝘂𝘀𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶.

_________________________________________

🕊️🕊️🕊️














• ☁️  𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔  ☁️ •










Sepasang suami istri bersama seorang anak perempuan berumur lima tahun sudah sampai di rumah sakit. Mereka adalah Arga, Nabila, dan anak mereka Alana. Langkah mereka langsung menuju ruang perawatan dimana anak perempuan mereka sudah di pindahkan ke ruang rawat inap.

"Mas Ahmad" ucap Arga, saat melihat kyai Ahmad berada di depan pintu kamar rawat Kirana. Saat mendengar ada yang memanggil namanya Kyai Ahmad kontan menoleh.

"Arga"

"Dimana Kirana mas?" tanya Arga khawatir.

"Anakmu ada di dalam, operasinya baru selesai dilakukan, saat ini Kirana masih dalam pengaruh obat bius" jelas kyai Ahmad

"Siapa yang sudah mendonorkan darahnya untuk Kirana mas?" tanya Arga penasaran.

"Putraku Ali, ini sebuah kebetulan darah anak saya dan anakmu cocok Arga" ucap kyai Ahmad seraya tersenyum hangat.

Arga dan Nabila menanggapinya dengan senyuman.

"Alhamdulilah"

"Mas Ahmad, bagaimana bisa Kirana sampai tertembak, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Nabila.

Kyai Ahmad menghela nafas kasar.

"Sebenarnya....." Kyai Ahmad menjelaskan semua yang terjadi pada Arga dan Nabila, sejelas-jelasnya.

"Apa jadi ini semua ulah Bryan? si anak brandalan itu!" Arga mulai tersulut emosi, ia mengepalkan tangannya kuat.

"Astaghfirullahalazim" ucap Nabila lirih.

"Nabila kita harus melaporkan semua ini pada polisi, anak itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal!" sahut Arga yang nampak marah.

"Kamu benar mas, Bryan harus di penjara" Nabila pun merasakan kemarahan yang sama dengan Arga. Orang tua mana yang akan terima jika ada yang membuat anaknya terluka.

Saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba seorang dokter menghampiri mereka.

"Permisi, apa kalian keluarga dari pasien?" tanya sang dokter.

"Iya dok, saya ayahnya dan ini ibunya" jawab Arga.

"Dok apa kita boleh menemui anak saya?" tanya Nabila pada sang dokter.

"Boleh silahkan" jawab sang dokter seraya tersenyum sopan.



A & K

A dan KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang