Ini tentang dua insan yang dipertemukan dalam suatu kesalahan pahaman, kesalahan pahaman itu membuat sang gadis menampar seorang laki-laki.
Suatu hari gadis itu di masukkan ke pesantren oleh sang papah, ini dikarenakan ia ketahuan berpacaran dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari sudah tenggelam di arah barat, jam juga sudah menunjukkan tengah malam, yang di mana semua orang harusnya sudah tertidur pulas. Ini saatnya Kirana dan Tasya melancarkan aksi mereka.
Kedua gadis itu menggunakan sarung seperti seorang ninja, dengan menutup sebagian wajah mereka, dan menyisakan bagian mata untuk melihat. Kirana memakai sarung berwarna biru, sementara Tasya berwarna merah.
"Buahaahaha ..." Tawa Tasya pecah saat melihat penampilan Kirana.
"Apaan sih? Kenapa ketawa hah?" tanya Kirana seraya bertolak pinggang, melihat Tasya dengan tatapan tak bersahabat.
"Lo tuh bener-bener persis kaya maling, cocok banget ahahaahha ..." Tasya tertawa semakin keras sambil memegangi perutnya.
"Lo nggak ngaca Sya? Lo lebih mirip kaya maling tau!" hardik Kirana.
Tasya berhenti tertawa kemudian beranjak menuju cermin, untuk melihat pantulan dirinya, ternyata ucapan Kirana memang benar. Tasya menggaruk kepalanya yang tak gatal seraya menyengir tanpa dosa.
"Kan?" Kirana menaik turunkan alisnya seraya menyilangkan tangan di depan dada.
Gus Ali kebingungan menunggu Kirana yang tak kunjung kembali ke kamarnya, padahal hari sudah larut malam.
"Kirana kemana ya? Izinnya mau ke kamar Tasya, tapi sampe sekarang belum balik juga, di telpon juga nggak di angkat." Gus Ali berdiri di depan jendela kamarnya, pandangan melihat ke arah luar.
A & K
Kedua gadis bersarung itu mengendap-endap layaknya seorang maling, mereka berdua masuk melalui jendela kamar Kyai Zulfikar, untungnya jendela itu mudah untuk di buka.