بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
🕊️🕊️🕊️
_________________________________________𝗤𝗼𝗱𝗿𝗮𝘁𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵, 𝗮𝗸𝘂 𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗶𝗺𝘂 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗶𝗻𝗶 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝗲𝗿𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗶𝗻𝗶.
_________________________________________
🕊️🕊️🕊️
• ☁️ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☁️ •
Langit di malam ini begitu indah, karena bulan yang berbentuk bulat sempurna, dan juga di temani bintang-bintang yang berkelip menawan.
Kirana, gadis itu sekarang sedang berada di ruang tamu ndalem, Umi Halimah yang memintanya. Gadis itu belum mengeluarkan sepatah kata pun, ia masih bingung, ada apa sebenarnya.
Gus Ali melihat ke arah Kyai Ahmad dan Umi Halimah meminta persetujuan untuk bicara pada Kirana, kedua pasangan suami istri itu pun mengangguk untuk meyakinkan putranya, jika hari ini ia akan meminang Kirana. Gus Ali mengambil napas panjang dan membuangnya perlahan, kemudian menampilkan senyum terbaiknya.
"Pada hari ini, saya ingin menyampaikan ketulusan hati saya untuk mengajak kamu beribadah panjang bersama saya. Kirana, maukah kamu menjadi pendamping hidup saya sampai ke Jannah?" ucap Gus Ali penuh keyakinan di setiap kata-katanya.
Kirana masih mencerna setiap perkataan yang baru saja Gus Ali tujukan padanya, tubuhnya mematung.
"Maksud Gus apa?" tanya Kirana, untuk meyakinkan dirinya, ia takut jika salah dengar.
"Maukah kamu menikah dengan saya, Kirana?" ucap Gus Ali dengan senyum manis yang menghiasi wajah tampannya.
Gadis di buat salah tingkah, seluruh tubuhnya terasa panah dingin, ini seperti mimpi untuknya, dirinya memang sangat mencintai Gus Ali, cinta yang ia berikan pada Gus Ali semata-mata karena Allah, Allah lah yang sudah menggerakkan hatinya untuk jatuh cinta dengan laki-laki di hadapannya.
"Ya Allah, apa Engkau sudah menjawab doa-doaku, apakah Gus Ali juga mencintaiku? Jika iya, maka aku akan menerima pernikahan ini dengan senang hati ya Allah." batin Kirana dengan perasaan bahagia.
"Tapi apakah aku pantas untuk bersanding dengannya? ilmu agama yang aku punya tidak sebanding dengan Gus Ali." batin Kirana yang merasa insecure.
"Kirana." ucap Umi Halimah seraya memegang tangan dingin milik Kirana, membuyarkan lamunan gadis itu.
"I-iya?" jawab Kirana terbata karena merasa gugup.
"Sayang, apakah kamu mau menerima pernikahan ini? Umi akan sangat bahagia jika kamu menerimanya." ucap umi Halimah penuh kasih sayang.
"Gus saya ingin bertanya, apakah kamu tidak akan menyesal nantinya, jika memilih saya untuk menjadi istri kamu? Saya hanya seorang santriwati biasa, sedangkan kamu seorang Gus. Ilmu agama yang saya punya juga masih dangkal, sedangkan kamu memiliki ilmu agama yang sedalam lautan. Dan...." Kirana menggantungkan kalimatnya, mulai merasakan sesak di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan K
RandomIni tentang dua insan yang dipertemukan dalam suatu kesalahan pahaman, kesalahan pahaman itu membuat sang gadis menampar seorang laki-laki. Suatu hari gadis itu di masukkan ke pesantren oleh sang papah, ini dikarenakan ia ketahuan berpacaran dengan...