37. Mencari Bukti

497 42 23
                                    




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ






بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kirana duduk bersandar pada kepala ranjang, punggungnya yang lelah tertopang oleh bantal-bantal empuk yang tak mampu mengurangi rasa penat di hatinya. Di pangkuannya, Ali terbaring dengan kepala yang berat bersandar pada pahanya. Jari-jari Kirana yang lembut membelai rambut Ali dengan gerakan perlahan, seolah berusaha menenangkan badai yang bergolak di dalam hati mereka berdua.

Semalaman Kirana tak bisa memejamkan mata. Pikirannya berkecamuk, tenggelam dalam masalah yang kini mengancam keutuhan hubungan mereka. Matanya yang sembab menatap wajah Ali yang terpejam. Ada garis-garis kelelahan yang tampak jelas, tanda bahwa beban yang mereka hadapi tidak hanya dirasakannya sendiri. Hatinya terenyuh melihat suaminya yang terbaring tak berdaya.

"Aku nggak akan tega melihat kamu di hukum cambuk, atas kesalahan yang nggak pernah kamu perbuat, Gus," ucap Kirana lirih.

"Aku takut kehilangan kamu. Aku takut Naya berhasil merebut kamu dari aku. Aku nggak akan sanggup melihat kamu menikah dengan dia. Aku takut semua ini akan menghancurkan kita." Suaranya bergetar, air matanya keluar perlahan.

Rasa takut kehilangan memang bisa sangat kuat dirasakan oleh seseorang yang benar-benar tulus mencintai. Hal ini biasanya karena mereka sangat menghargai dan menghormati hubungan yang mereka miliki, serta sangat peduli dengan orang yang mereka cintai.

Pandangan Kirana melihat ke arah jam dinding, "udah jam empat pagi, aku harus ketemu Bu Siti untuk minta penjelasan."

Perlahan, Kirana memindahkan kepala Ali ke bantal. Ia tidak ingin membangunkannya, Ali terlihat begitu lelah. "Gus, Aku harus pergi sebentar. Aku janji akan menemukan cara untuk membuktikan bahwa kamu tidak bersalah." Kirana berbisik pelan.

A dan KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang