Ini tentang dua insan yang dipertemukan dalam suatu kesalahan pahaman, kesalahan pahaman itu membuat sang gadis menampar seorang laki-laki.
Suatu hari gadis itu di masukkan ke pesantren oleh sang papah, ini dikarenakan ia ketahuan berpacaran dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhthûbataka Kirana Nadine Alexandra binti alm. Arga Alexander bi mahri 'miayat jiram min aldhahab wamajmueat min 'adawat alsalaa' halan." ucap sang penghulu dengan menatap serius kedua mata Gus Ali dan menjabat tangannya dengan genggaman yang kuat.
"Saya nikahkan kamu dan saya kawinkan kamu dengan perempuan pinanganmu Kirana Nadine Alexandra binti alm. Arga Alexander dengan maskawin seratus gram emas dan seperangkat alat sholat di bayar tunai." (Terjemahan bahasa Indonesia)
"Rinjani, maaf kita tidak bisa bersama, karena aku akan menikah dengan perempuan lain, tapi satu yang perlu kamu tahu, aku akan tetap mencintai kamu." ucap Gus Ali dalam batinnya dengan perasaan sedih.
"Qabiltu nikaaḫaha wa—wa..." Gus Ali tidak lancar mengucapkan ijab qobul, membuat semua orang yang berada di sana mengernyitkan dahinya bingung.
"Tenang mas, tenang." ucap Gus Alan berbisik di telinga Gus Ali.
"Gus tenangkan dirimu, tarik napas panjang lalu hembuskan perlahan, dan ucapkan akadnya dengan tenang." ucap sang penghulu menenangkan. Gus Ali mengikuti perintah sang penghulu.
. . .
Di dalam kamar, ucapan ijab qobul yang tidak lancar dari Gus Ali dapat terdengar dari kamar yang Kirana tempati, membuat gadis itu semakin gelisah, dan ia bertanya-tanya mengapa Gus Ali tidak lancar dalam mengucapkan ijab qobul? Kirana menepis semua pikiran buruk tentangnya, dan menganggap itu karena Gus Ali sedang merasa gugup saja.
Tasya dan Amelia pun memegang kedua tangan Kirana yang terasa dingin, untuk membuat gadis itu lebih tenang.