25. Bercerita Tentang Dia

461 45 17
                                    


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ












🕊️🕊️🕊️
____________________________________________

𝗗𝗶𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮 𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮, 𝗱𝗶 𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮.

____________________________________________

🕊️🕊️🕊️













🕊️🕊️🕊️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Hari sudah larut malam. Saat sudah sampai di parkiran, laki-laki dengan jaket jeans melupakan handphone nya yang tertinggal di dalam kelas, langkahnya kembali memasuki bangunan tinggi nan megah itu, yang tak lain adalah Universitas ternama di Indonesia.

.
.

"TOLONG, JANGAN SENTUH AKU!!"

"PERGI!!! LEPASIN AKU HIKS..HIKS...HIKS..."

Saat sudah selesai mengambil handphone nya yang tertinggal, samar-samar Ali dapat mendengar ada suara teriakan perempuan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Suara siapa malam-malam begini? Bukannya semua mahasiswi udah nggak ada kelas?" monolognya bingung.

Karena rasa penasarannya, ia menghampiri suara tersebut. Suara itu berasal dari kelas yang sudah lama sekali tidak terpakai.

Tok tok tok

Ali mencoba untuk mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"TOLONG, AKU ADA DI DALAM!!" suara perempuan dapat Ali dengar meminta pertolongan darinya.

Tanpa pikir panjang Ali mendobrak pintunya. Terlihat ada empat orang mahasiswa laki-laki yang ingin melecehkan seorang perempuan, kancing depan kemeja yang sang gadis kenakan sudah terbuka setengah, kondisinya terlihat buruk.

"Apa yang kalian lakukan pada gadis itu!?" tanya Ali dengan nada suara yang ia tinggikan.

"Sial, ada yang melihat kita!" umpat salah satu dari mereka.

Mereka berempat maju untuk menyerang Ali, mau tak mau Ali harus bertarung dengan ke empat mahasiswa berandalan itu.

Bugh

Pak

Bugg

Bodohnya mereka yang tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, Ali memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni, dengan mudah Ali dapat membuat mereka babak belur. Ke empatnya sudah bergeletakan di ubin lantai, ada dua yang pingsan, dan dua lainnya sudah tak sanggup lagi untuk berdiri.

A dan KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang