Chapter 7

7.2K 504 138
                                    

~Selamat Membacaaa~


   "ACAAAA ACAAAAA ACAKUU MAY LOPE"

   Aca memejamkan matanya kuat-kuat ketika mendengar teriakan melengking dari Naufal yang membuat Aca malu sendiri. Saat ini dirinya sedang berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya bersama dengan Zeline. Dan sahabat nya yang lain masih di parkiran menunggu Ryan. Arshaka memberikan amanat pada Zeline untuk membawa Aca duluan menuju kelas, karena gadis itu yang baru saja pulih.

   "ACAAAA TUNGGUIN"

   Aca memberhentikan langkah nya dengan kesal. Dia meremas ransel nya kuat-kuat karena tidak tahan ingin menonjok wajah Naufal saat itu juga.

   "Udahlah Ca lanjut jalan aja" Ucap Zeline.

   "Yang ada manusia itu malu-maluin Aca selama dikoridor Zeline" Keluh Aca tidak suka.

   Zeline menghembuskan nafasnya kasar. Lalu ikut menghentikan langkah nya juga. Pagi hari nya harus diisi dengan drama yang akan dibuat oleh dua manusia berbeda agama itu.

   "CAAAAA LO GAPAPA? APA YANG SAKIT BILANG SAMA GUE! LO KENAPA BISA MASUK RUMAH SAKIT CA!"

   Aca memutar bola matanya malas. Entah sogokan apa yang Naufal berikan pada Ryan. Yang pasti itu ada kaitannya dengan Molly. Dan laki-laki itu pasti tidak akan menolak jika itu menyangkut hidup kucing kesayangannya.

   "Sogokan apa yang lo kasih ke Ryan sampe dia bocor lagi ke lo hah!" Sentak Aca sedikit meninggikan suaranya.

   "Ca! Lo harus tau, bukan cuman Ryan kali ini yang gue sogok. Tapi Zaidan juga ikut-ikutan. Seberat itu pengorbanan gue buat tau kabar lo diluar sekolah Ca"

   Zeline menepuk dahinya pelan. Naufal ini ganteng-ganteng bego sih lebih tepat nya.

   "Gue sama sekali gak pernah minta lo buat tau kabar gue sampe nyogok mereka berdua!"

   "Ya abisnya lo gak pernah bales chat gue" Balas Naufal membela diri.

   "Aca jarang maen hp dan stop gangguin dia!" Kini Zeline ikut membuka suara.

   "Zeline please, lo gak perlu repot-repot ikut campur urusan rumah tangga gue sama Aca"

   "AMIT-AMIT JABANG BAYI, MULUT LO DIJAGA YAH!" Kesal Aca berteriak.

   "Ca! Lo harus tau kalo dimasa depan itu lo jodoh gue"

   "Gue gak pernah minta jodoh yang beda agama"

   "Oh gampang itu, gue tinggal pindah ke agama lo"

   "Sinting lo yah" Sahut Zeline merasa muak dengan drama yang Naufal buat.

   "Pergi sana lo jauh-jauh dari lingkungan gue"

   "Mana bisa begitu Ca. Gue itu udah tertulis dalam catatan takdir buat jadi pedamping lo seumur hidup"

   "Malaikat lo! Jadi pendamping gue segala?" Balas Aca mendelikan matanya kesal.

   "Malaikat itu apa Zel?" Tanya Naufal bingung.

   "Gue juga nonis bego!" Kesal Zeline.

   "Ya pokonya itulah Ca intinya. Lo harus terima takdir dong! Gapapa deh gue jadi malaikat lo" Kekeuh Naufal memaksa.

   "Lo pergi sebelum Bapak lo gue hancurin!"

   "Caaaa" Ucap Zeline malas.

   Aca melirik kearah sahabat nya lalu menyengir polos. Lupa bahwa sahabat nya ini juga nonis seperti Naufal.

Klandestin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang