~Selamat Membacaaa~
Bel istirahat pertama pun tiba. Semua murid langsung menyerbu kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan. Begitu juga dengan Arshaka dkk yang ikut menyerbu kantin dengan Aca yang sudah berlari duluan karena sudah sangat merasa lapar.
"Zel titip Aca dulu yah, jangan makan pedes sama yang berminyak. Suruh pesen yang berkarbohidrat aja" Pinta Arshaka pada Zeline.
"Lo mau kemana emang nya?" Bingung Zeline.
"Gue ada perlu dulu sebentar"
"Kemana?" Tanya Zeline kepo.
"Udah ayok gausah ganggu singa jantan yang lagi badmood" Elvano merangkul bahu Zeline.
"HAH?" Bingung Zeline karena memang dia tidak tahu menahu permasalahan tadi pagi.
"Tapi lo mau kemana Ka? Lo gak makan emang?" Zeline masih kukuh pada pendirian nya untuk bertanya.
"Lo duluan aja sana, sebelum Aca sama dua kurcaci buat masalah dikantin. Gue mau ada urusan dulu sebentar" Arshaka langsung berlari meninggalkan mereka berdua.
"Dia mau kemana sih El?" Kepo Zeline.
"Kepo banget lo" Kekehan tampan keluar dari mulut laki-laki itu.
Dia menjawail hidung mancung Zeline karena perempuan itu masih juga melihat ke arah Arshaka yang sedang berlari kecil.
"Gue serius El, Shaka mau kemana?"
"Gue juga gatau"
"Gak mungkin lo gatau! Kalian nyembunyiin sesuatu dari kita yah?"
Elvano tertawa pelan melihat Zeline yang memicingkan matanya curiga "Apasih lo liat gue udah kaya maling aja" Katanya menutup mata Zeline agar tidak menatapnya seperti itu.
"Ya abisnya kalian aneh"
"Udah ah yok kantin. Gue traktir deh"
"Bener yah" Berbinar mata gadis itu menatap kearah Elvano.
Dengan gemas Elvano mencubit dua pipi Zeline membuat gadis itu kesal dan meninju perut kotak-kotak Elvano.
"Sakit Zel buset tangan lo udah kaya baja"
"EEEEEELL" Rengek Zeline kesal.
"HAHAHA Udah-udah lo gak pantes ngerengek gitu"
"Lo yah! Iiiiihhhh kesel banget gue sama lo"
Zeline menghentakan kaki nya kesal lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Elvano yang malah mentertawakan dirinya.
"Friendzone amat kisah lo El" Celetuk salah satu teman sekelasnya.
"BACOT LO!" Sentak Elvano lalu ikut berjalan menyusul Zeline.
Sedangkan disisi lain, tepatnya ditaman sekolah, Arshaka sedang menunggu Shakila. Dia tadi menitip pesan pada teman sekelas perempuan itu untuk menemui dirinya ditaman.
"Arsha"
Arshaka menolehkan pandangannya ketika mendengar suara lembut gadis itu yang memanggil dirinya. Buru-buru Arshaka menundukan pandangannya karena jujur saja bersitatap dengan gadis itu atau bahkan hanya melihat dirinya saja membuat Arshaka panas dingin.
"Kamu manggil aku?" Tanya gadis itu lembut.
Mata Arshaka bergerak tak tentu arah. Dia menatap sekeliling taman dengan matanya yang tidak bisa diam. Sungguh demi apapun dia sedang berusaha mengontrol dirinya. Perasaan tadi pagi biasa-biasa saja lalu kenapa saat ini malah kembali gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
General FictionSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...