~Selamat Membacaaa~
BEBERAPA JAM SEBELUMNYA
Gibran, Gilang, Kenzie, Demian, Rizky, Shakila, Arshaka dan juga Bara saat ini sedang berada di kantor polisi. Mereka berniat untuk kembali mengintrogasi Sean tentang kematian Aila. Tentu dengan Kiara yang menjadi kunci saksi dirinya pernah melihat wajah dari pelaku tabrak lari Aila.
"Kia, dia kan orang yang kamu lihat waktu ditempat kejadian itu?" Tanya Shakila saat Sean datang diantarkan oleh dua polisi yang kembali keluar dari ruangan, memberikan waktu dan tempat khusus untuk mereka atas permintaan Paman Yola yang mempunyai jabatan berpengaruh disana.
Sean mengerutkan keningnya bingung. Tempat kejadian apa yang perempuan itu maksud? Bukankah sudah jelas dirinya memang bersalah sudah menabrak Arshaka? Lalu untuk apalagi mereka menemui dirinya?
"Bukan. Bukan dia orang nya Kak"
Jawaban dari Kiara sukses membuat mereka semua menghembuskan nafas kasar. Tidak mungkin salah, pasalnya mobil yang dikendarai oleh Sean saat menabrak Arshaka adalah mobil yang sama persis dengan pelaku tabrak lari Aila. Pun informasi yang mereka dapatkan adalah disaat kejadian yang sama, Sean dalam keadaan mabuk. Kemungkinan besar laki-laki itu menabrak Aila dalam keadaan mabuk, makanya dia tidak mengingat apapun.
"Ini apaan sih maksudnya?" Tanya Sean bingung.
"Lo mending ngaku aja Sean! Lo kan yang udah tabrak Tante Aila 2 tahun lalu!" Sentak Shakila.
"Ck! Lo masih aja nuduh gue yang bunuh nyokap nya Aca? Bahkan gue sama sekali gak kenal orang tua Aca. Semabuk apapun gue, gue gak mungkin lupa kalo emang malam itu gue tabrak seseorang" Balas Sean merasa muak dengan semua tuduhan itu.
"Ini lihat!"
Shakila memberikan ponselnya pada Sean. Disana dapat Sean lihat mobil pajero berwarna abu menabrak seorang perempuan lalu pergi begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Tunggu! Dia mengenali mobil itu.
"Ini mobil gue" Gumam Sean yang mampu didengar oleh Shakila.
"Bener kan dugaan gue, lo yang udah tabrak Tante Aila! Mobil di cctv itu sama kaya mobil yang lo gunain buat tabrak Arshaka!"
Gibran menyuruh Arshaka untuk menenangkan Shakila. Dengan bantuan Bara, Arshaka mendekati Shakila dan menarik wanita itu untuk menjauh.
"Dia yang udah tabrak Tante Aila Arsha" Adu Shakila menangis pada Arshaka.
"Tenang hey, kita masih mencari tahu" Ucap Arshaka memeluk Shakila.
"Lo yakin bukan gue yang tabrak Ibu-Ibu itu?" Kini malah berganti Sean bertanya pada Kiara.
Mereka semua bingung, tadi saja Sean sangat yakin dirinya tidak menabrak Aila. Tapi sekarang laki-laki itu malah balik bertanya pada Kiara, seakan ragu dengan pernyataanya.
"Bukan Kakak yang tabrak Tante itu. Kiara masih inget kok mukanya"
Sean mengerutkan keningnya bingung. Jika bukan dirinya? Lantas siapa?
"Kia, mungkin Kia sedikit lupa. Beneran bukan dia?" Tanya Bara.
"Kia gak lupa Kak, Kia masih inget jelas mukanya dan bukan Kakak ini" Jawab Kiara sangat yakin.
"Kamu kenapa sekarang jadi ragu begitu?" Tanya Rizky yang menyadari gerak-gerik kebingungan Sean.
"Itu emang mobil gue Om. Gue inget banget terakhir gue mabuk berat ya 2 tahun yang lalu, waktu gue kelas 1 SMA pake mobil itu. Tapi gue gak inget kalo gue nabrak orang" Ucap Sean masih dengan keraguan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
Художественная прозаSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...