~Selamat Membacaaa~
"Gak bisa gua anjir gak bisaaaaaa" Frustasi Ryan memelas pada sahabat-sahabat nya.
"Bisa Yan, begitu doang mah gampang" Ucap Elvano menenangkan laki-laki itu.
"Lo mau emang kaya gitu terus hah?" Kini berganti Zaidan yang ikut berusaha membujuk.
"Gak bisa Zai anjir. Gue takut banget, ini yang paling gue gak mau dalam hidup dan paling gue takutin"
"Lebay banget" Celetuk Aca tanpa sadar.
"LEBAY LO BILANG CA! LO GATAU AJA SEBERAPA SULIT DAN SAKIT NYA INI CA" Balas Ryan berteriak dengan emosi.
"Gak akan sakit Ryan. Lo belum nyoba" Ucap Elvano meyakinkan lagi.
"Lo lupa? Dulu gue pernah nyoba juga tapi tetep gak bisa kan? Lo tega banget nyuruh gue kaya gini El" Balas Ryan menunduk lesu.
"Namanya juga hidup Ryan, nikmati aja. Ayo coba lakuin aja dulu" Lagi celetukan dari Aca membuat Ryan menatap kearah perempuan itu.
"Kok lo jadi jahat gini sih Ca?"
"Ini demi keselamatan lo Ryan. Buruan nih coba" Zaidan memberikan benda itu pada Ryan.
Ryan menerima benda itu dengan tangan gemetar. Wajah laki-laki itu sudah terlihat pucat sedari tadi. Dia meneguk ludahnya dengan kasar.
"Gue gak yakin bakalan bisa" Keluh Ryan memandang mereka semua sayu.
"Lo harus fokus Yan, kalo gak fokus nanti bablas bahaya. Gak perlu lo rasain, langsung aja lo bantai" Bisik Zaidan membuat Ryan menarik nafasnya panjang.
"Tenang Ryan ayo tarik nafas.... buang" Aca berusaha untuk menenangkan laki-laki itu.
"Pokonya kalo terjadi sesuatu sama gue, lo semua harus tanggung jawab"
"Iya kita tanggungjawab, makanya cobain dulu. Ayo tenang... fokus" Ucap Zaidan menyemangati.
"Tapi lo pernah kan ada diposisi gue Zai? Gue takut banget sumpah"
"Ck! Gue sering bahkan langsung gue sikat abis" Kesal Zaidan menggeplak kepala Ryan pelan.
"Tapi lo gak ngerti perasaan gue Zai"
"Cupu banget lo gitu doang juga" Komentar Elvano terkekeh tampan.
"Cupu lo bilang El? Zai sini Zai lo harus janji sama gue kalo terjadi sesuatu hal sama gue, lo harus wajib selalu ada buat gue Zai"
"IYA RYAN GUE BAKALAN SELALU NGEKORIN LO KALO SAMPE LO KENAPA-KENAPA" Teriak Zaidan disamping telinga Ryan.
"Buruan Ryan ih lama banget" Kesal Aca menekankan benda itu untuk segera Ryan eksekusi.
"Lo semua yakin nih?" Tanya Ryan lagi dengan tangan yang gemetar takut.
"RYAN ANJ**G MAKAN PARACETAMOL DOANG LEBAY NYA UDAH KAYA MAU LAHIRAN LO" Teriak Zeline yang langsung memasukan obat itu pada mulut Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
General FictionSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...
