Chapter 20

5.5K 436 54
                                    

~Selamat Membacaaa~

"Gila yeh, gue baru liat ada ketua geng motor cewek, mana hijabable lagi" Celetuk Ryan yang sedang menatap Shakila di sebrang sana bersama teman-teman perempuan nya.

Arshaka tadi menghubungi mereka bertiga untuk menemani dirinya yang malam ini akan melawan istrinya balap motor. Hanya Elvano, Ryan dan Zaidan saja. Aca dan Zeline tidak dihubungi karena mereka itu sangat posesif pada dua perempuan itu. Aca dan Zeline sedari dulu tidak diperbolehkan keluar rumah setelah maghrib, baik itu oleh orang tua mereka ataupun para sahabat lelakinya.

Sekalipun boleh, hanya jika bersama mereka. Dan hari ini sudah malam, belum lagi tempat ini rawan makanya mereka bertiga tidak menghubungi Aca dan Zeline.

"Sama kaya Abba Gibran dulu ketua geng motor, padahal Gus dipesantren" Jawab Zaidan.

"Ya tapikan Abba cowok, terus bukan geng motor kaya gini yang balapan sama ribut. Abba sama bokap kita itu cuman sekumpulan komunitas, sekalipun ribut ya gara-gara geng motor lainnya yang salah paham" Bantah Ryan.

"Iya juga ya. Kenapa kita gak ngikutin jejak geng motor mereka yah? Gue pernah liat di ruang kerja bokap foto-foto mereka waktu zaman sekolah gila cakep-cakep bener kece-kece. Nama geng nya Defensor, mana bokap gue sama bokap lo nempel bener lagi" Ucap Zaidan yang dibalas gelakan tawa oleh Ryan.

"Sejak kapan lo maen ke dunia malam gini Ka?" Tanya Elvano yang tidak meghiraukan obrolan dua kurcaci.

"Sejak istri nakal gue itu hadir" Jawab Arshaka yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya dari Shakila.

"Keren juga istri lo Ka, gue denger-denger tadi didepan dia gak pernah kalah balapan"

Arshaka tersenyum tipis. Hey dia ini anak dari seorang Gibran mantan ketua geng motor dan Ayla yang dulu merupakan perempuan alim namun ternyata mempunyai jiwa seperti laki-laki yang bisa mengendarai berbagai jenis motor dan bisa bela diri. Jika Kakek nya Arkan mengajarkan ilmu keagamaan dan akhirat maka Kakek nya Rey yang mengajarkan segala hal untuk melawan dunia.

"Gue anak dari Gibran Fakhri Abiyan, cucu dari Arkan Atalaric Abiyan dan Rey Geovano Mahendra. Buat ngelawan istri kecil gue ini terlalu easy"

"Anjir lo yah narsis banget" Kekeh Elvano yang dibalas tawa ringan Arshaka.

"Dah ya gue mau kesana dulu, do'ain gue menang. Malu gue kalo kalah sama istri sendiri" Ucap Arshaka.

"Si bego baru aja tadi sombong sekarang malah minta do'a" Kesal Elvano namun Arshaka malah tak acuh.

   "Sudah siap kalah Mas suami?" Tanya Shakila ketika dirinya dan Arshaka sudah berada digaris start.

   "Tarik ucapan kamu sebelum menyesal, sayang" Balas Arshaka tersenyum tipis melihat Shakila yang membeku.

Mereka berdua menyalakan motor kebesaran mereka masing-masing. Dibalik helm full face nya Arshaka tersenyum smirk melihat Shakila yang sudah melajukan motornya dengan sangat cepat. Arshaka menarik gas lalu kemudian ikut menyusul Shakila yang sudah menghilang entah kemana.

"Santai amat anak nya bokap Gibran" Celetuk Ryan.

"Strategi bego, nanti juga lo bakalan liat yang muncul duluan siapa" Balas Zaidan yang dibalas anggukan oleh Elvano.

Lama mereka menunggu motor Arshaka dan Shakila, akhirnya yang ditunggu pun tiba. Dimana yang sudah terlihat adalah motor Shakila. Perempuan itu tersenyum tipis dibalik helm full face nya.

"Lah si Shaka mana?" Heboh Zaidan dan Ryan.

"Tiga... dua... satu..."

Tepat pada hitungan terakhir Elvano, Arshaka dengan kecepata maksimal nya menyusul dan mendahului motor milik Shakila. Laki-laki itu berhasil mendahului motor milik istrinya dan sampai di garis finish lebih dulu. Shakila menghentikan motor nya dan menatap Arshaka tajam. Sial! ternyata dirinya di jebak dengan strategi yang suaminya buat. Arshaka sengaja membuat dirinya seolah-olah akan menang, sehingga pada titik akan sampai garis finish dirinya tidak fokus dan malah memelankan motornya karena dirasa Arshaka yang jauh tertinggal. Tapi ternyata laki-laki itu mengambil kesempatan, seperti sudah bisa membaca gera gerik dan situasi.

Klandestin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang