"Padahal yang dia omongin itu bener. Tapi kenapa nyesek banget ya??"
Naufal George Zacchaeus~Selamat Membacaaa~
Sepulang sekolah, mereka benar-benar ikut mengantar Aca untuk pergi ke rumah sakit bersama dengan Naufal. Namun mereka terkejut ketika rumah sakit yang Aca maksud adalah rumah sakit jiwa.
"Siapa yang gila Ca?" Tanya Elvano ketika mereka sudah sampai di parkiran.
"Ayah nya Naufal"
Elvano dan Zeline terkejut mendengar jawaban dari Aca. Mereka tidak menyangka ternyata Ayah Naufal dirawat dirumah sakit jiwa. Mereka pikir Ayah Naufal sakit biasa ketika Aca menyebutkan ingin mengantar ke rumah sakit. Tapi ternyata rumah sakit yang mereka kira berbeda dengan yang Aca maksud.
"Siapa yang masuk RSJ Fal?" Tanya Ryan ketika mereka turun dari motor masing-masing.
"Ayah gue" Jawab Naufal sambil tersenyum tipis mengantongi kunci mobilnya.
"Sorry sorry Fal gue gatau" Ryan meringis tidak enak.
"Sans Yan" Jawab Naufal tumben kalem.
Arshaka dan yang lain nya berkumpul di parkiran. Mereka melihat Naufal yang gelisah dengan tangan yang bertautan penuh keringat. Hanya Aca yang mengerti kegelisahan itu. Aca melangkah mendekat kearah Naufal lalu berkata.
"Sudah siap?" Senyuman manis Aca mampu membuat hati Naufal sedikit tenang.
"Siap" Jawab Naufal mantap.
Arshaka dkk melongo melihat interaksi langka itu. Bahkan Aca dan Naufal berjalan lebih dulu meninggalkan mereka berlima yang masih melongo.
"Kita harus introvokasi Aca Ka" Ucap Zaidan membuat Shaka dan yang lainnya semakin bingung.
"Mulut lo typo bego!" Sahut Ryan menjitak kepala Zaidan pelan.
"Kita gak usah banyak komentar nanti. Takut Naufal tersinggung. Gak perlu banyak tanya juga" Ucap Arshaka mewanti-wanti dua kurcaci membuat ulah.
"Mending kita tunggu disini aja gak sih Ka? Gak enak juga kita kalo tau privasi nya si Naufal" Ucap Elvano bijak.
"Iya bener, takut dia gak nyaman juga kalo banyak yang liat. Tadi aja mukanya cemas gitu" Balas Zeline setuju.
"Lah si Aca ikut tuh"
"Aca pasti udah tau masalahnya. Udah lah El bener, kita disini aja" Final Arshaka.
"Cafe sebrang aja tuh yuk. Pegel banget harus nunggu disini. Ngadem kek" Ajak Zaidan.
Lalu mereka pun langsung berjalan menuju cafe yang ada disebrang rumah sakit itu. Membiarkan Aca dan Naufal masuk kedalam berdua.
"Nopal pasti bisa. Ayo sana, Aca tunggu disini yah" Ucap Aca meyakinkan Naufal yang sedari tadi hanya berani berdiri dibalik jendela melihat Ayah nya yang sedang duduk.
Naufal menarik nafasnya dalam lalu dia hembuskan secara perlahan. Dengan ragu Naufal membuka knop pintu ruangan Ayah nya. Langkah nya seketika berat dan rongga dadanya terhimpit. Nafasnya sesak melihat Ayah nya dalam keadaan semenyedihkan itu.
Tubuhnya kurus, rambutnya yang sudah lumayan panjang, dagunya yang dipenuhi dengan brewok, terlihat sangat tidak terurus. Perawat bilang tadi, Ayah nya ini akan sangat marah ketika mereka berniat untuk mencukur brewok dan rambutnya. Ayah nya selalu bilang ingin di urus oleh istrinya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
قصص عامةSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...