~Selamat Membacaaa~
"Aca gak mau ke kantin" Ucap Aca tiba-tiba saat mereka semua hendak pergi ke kantin.
"Loh kenapa? Lo sakit Ca?" Tanya Arshaka mendekat.
"Enggak kok Bang. Aca lagi gak mood aja hari ini" Ucap Aca lesu.
"Ada Ryan sama Zaidan Ca yang bisa jadi badut buat lo" Celetuk Elvano terkekeh.
"Anjir lo yah, udah kaya doi aja gue dijadiin badut" Jawab Ryan dramatis.
"Lo beneran gapapa Ca?" Tanya Zeline khawatir, tidak menghiraukan keributan para sahabatnya.
"Gapapa Zeline, Aca mau ke taman aja ah buat nyegerin mata" Ucap Aca.
"Nanti gue nyusul kalo gitu. Gue beli makanannya dulu dikantin" Perkataan Zeline mendapatkan gelengan dari Aca.
"Gak usah ih. Aca pengen me time"
"Ca lo beneran gapapa?" Kini berganti Zaidan yang bertanya.
"Ya Allah gapapa. Aca pengen segerin mata sendiri di taman. Yah boleh yah" Rengek Aca pada mereka berlima.
"Yaudah kalo gitu. Tapi ponsel lo harus aktif" Titah Elvano posesif.
"Iya nih full kok baterai nya"
"Jangan lama-lama yah, nanti langsung masuk kelas lagi" Berganti Arshaka yang posesif sambil mengelus pucuk kepala adiknya.
"SIAAAP" Sahut Aca memberikan gerakan hormat pada mereka semua.
Lalu mereka berlima pun pergi ke kantin dan membiarkan Aca untuk menikmati me time nya. Satu persatu pun para siswa mulai pergi menuju kantin. Meninggalkan Aca, Sean dan Naufal saja. Aca masih membereskan meja belajarnya yang berserakan. Bekas penghapus, bekas menyerut pensil dan buku-bukunya yang berceceran.
Naufal yang sedari tadi mendengarkan keributan dari bangku Aca pun segera ikut menyusul perempuan itu. Dia yakin Aca kali ini tidak baik-baik saja.
"Mau kemana Fal?" Tanya Sean bingung.
"Kantin dulu, beliin Aca makan" Naufal yang sedari tadi mendengarkan keributan dari bangku Aca pun segera pergi ke kantin untuk membelikan Aca makan. Dia yakin Aca kali ini tidak baik-baik saja.
Sean hanya menganggukan kepalanya saja. Dia sendiri tidak ikut ke kantin karena Mamahnya sudah membawakan dia bekal. Alasanya hanya satu, semalam maag nya kambuh. Jadilah Mamah nya yang sangat protektif itu memberikan dia bekal makanan.
Sean yang sudah sibuk dengan makananya, dan Aca yang sudah selesai dengan kegiatanya. Saat dirinya hendak pergi keluar, Aca tiba-tiba terkejut ketika melihat seseorang berjubah hitam sedang berdiri dibalik jendela kelasnya dekat pohon. Bukan, bukan jendela yang mengerah pada koridor sekolah, tapi jendela yang mengarah pada belakang sekolah. Tangan nya langsung bergetar hebat, panas dingin mulai menyelimuti seluruh tubuh Aca.
"A-ayah?" Gumam Aca merasa bahwa dia kembali melihat bayangan Ayah nya.
"Enggak-enggak! Gak mungkin! Aca cuman halusinasi aja" Ucap Aca meyakinkan dirinya.
Berharap setelah memejamkan mata, bayangan itu pun akan menghilang. Tapi dugaanya salah besa, bayangan itu masih ada didekat pohon dan seperti sedang melihat kearahnya.
"A-ayah?" Gumam Aca lagi semakin tercekat.
"Ca?" Sean yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Aca pun akhirnya menghampiri gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
قصص عامةSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...