~Selamat Membacaaa~
2 hari. Sudah 2 hari mereka perang dingin. Tidak saling menyapa, bahkan saling menunggu diparkiran pun tidak. Mereka sama-sama masih mempertahankan ego mereka masing-masing. Terlebih Ryan dan Zaidan yang sangat memperlihatkan ketidaksukaan mereka. Bahkan sesekali terkadang dua curut itu menyindir Arshaka dan Elvano dengan tatapan sinis mereka.
Aca muak rasanya melihat mereka yang seperti tidak saling kenal. Sama-sama asing seolah tidak saling nampak terlihat. Hanya dirinya saja yang masih berkomunikasi dengan baik dengan mereka. Tak jarang Sean akan melihat Aca dengan tatapan mengejek, karena kini persahabatanya tidak sehangat dulu.
"Ca pinjem pulpen ya nanti pelajaran ke-3, yang gue abis" Ucap Ryan menghampiri Aca.
"Aca cuman ada satu, ke Bang Caka aja dia punya banyak biasanya" Balas Aca tersenyum semangat ingin kembali menyatukan pesahabatannya.
"Gak jadi. Zai punya pulpen 2 gak lo?" Teriak Ryan menolak usulan Aca.
"Kaga ada anjir"
"Ca kantin yuk" Ajak Zeline namun langsung dicegah oleh Zaidan dan Ryan.
"Aca biar bareng sama kita. Lo ke kantin bareng mereka aja. Sekalian ngomongin R.A.H.A.S.I.A kalian itu" Ucap Zaidan dengan nada sinisnya.
"Lo apaan sih! Kemaren lo udah seharian yah ajak Aca disekolah kemana-mana. Sekarang gantian gue" Kesal Zeline sedikit mendorong bahu Zaidan.
"Aca biar sama gue. Kalian duluan aja kalo mau ke kantin" Arshaka datang membuat mereka diam.
"Gak denger gue gak denger, kaya ada yang ngomong gitu gak sih Zai" Ryan berlagak melihat kearah lain sambil menyindir Arshaka.
"Bacot banget lo pada. Sama gue aja Ca" Kini berganti Elvano yang hendak mengajak perempuan itu.
"Dih sok asik banget lo"
"Tau nih nyambung bae"
"Aca sama gue aja udah"
"BERISIK!"
Mereka semua terkejut mendengar bentakan dari Aca. Perempuan itu berdiri dari duduknya dan memandang para sahabat nya dengan tatapan tajam.
"Kalian mau sampai kapan ribut kaya gini hah? Ngerasa diri paling bener? Ngerasa paling tersakiti? Sejak kapan kalian jadi bocah SD kaya gini? Cuman masalah sepela dan bisa dijelasin dengan baik, tapi kalian selalu menolak kenyataannya! Sampe Nenek Kakek pun kalian bakalan tetep salah paham kalo gak denger penjelasan satu sama lain!" Pekik Aca dengan nafasnya yang sudah naik turun emosi.
"Ryan, Zaidan. Kalian disini ngerasa paling tersakiti karena gatau kalo mereka cinta segitiga? Terus gimana sama Aca yang notaben nya adik Bang Caka dan sahabat Zeline paling deket? Tapi Aca gak selebay kalian yah sampe harus marah-marah pundung gak jelas kaya gitu! Aca tau gak semua hal harus kita ceritain apalagi menyangkut privasi mereka. Kenapa kalian gak pake mindset kalo mereka cerita ya syukur kalo enggak juga gapapa. Selagi itu privasi ya wajar!" Sentak Aca membuat dua curut kicep.
"Zeline juga! Kenapa gak ceritain semua kejadian nya sama El secara langsung? Kenapa malah diem-dieman kaya gini? Sampe kapan pun El bakalan tetep salah paham kalo Zeline gak jelasin ke dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
General FictionSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...