~Selamat Membacaaa~
1 Minggu kemudian Arshaka dibolehkan untuk pulang karena kondisinya yang sudah mulai membaik. Arshaka memilih untuk pulang ke apartemen nya dan menolak ajakan Ayla yang memintanya untuk pulang kerumah. Semua itu terpaksa Arshaka lakukan karena ada hal yang ingin dia bicarakan dengan Shakila.
Sesampainya di apartemen, Shakila menuntun Arshaka untuk duduk disofa. Sopir pribadi Gibran yang membantu membawa barang-barang mereka pun langsung Arshaka perintahkan untuk segera pulang. Bukan maksud mengusir, tapi sungguh ada hal penting yang ingin segera Arshaka sampaikan pada istrinya.
"Kamu mau minum apa hemm? Biar aku buatin" Ucap Shakila antusias.
Arshaka tersenyum tipis dengan pandangan yang entah kemana. Yah, dia tidak bisa melihat dimana posisi istrinya. Hanya suara lembut saja yang dapat dia dengar.
"Sini duduk" Pinta Arshaka lembut.
Shakila menurut. Dia duduk disamping Arshaka dan memegang dua tangan suaminya itu yang tentu langsung dibalas dengan senang hati oleh Arshaka.
"Kenapa?" Tanya Shakila bingung.
"Mau peluk"
Shakila tersenyum geli, lalu dia peluk tubuh suaminya dengan penuh kasih sayang. Arshaka memeluk tubuh Shakila dengan erat, seakan tidak ada kesempatan lagi untuk bisa memeluk istrinya. Setelahnya, dia satukan kening nya dengan Shakila. Dapat Shakila rasakan hembusan nafas Arshaka yang menerpa wajahnya. Tidak lama kemudian, benda lembut itu menempel dengan sempurna di bibir ranum Shakila.
Shakila yang terkejut pun hanya mampu membalas ciuman tuntutan Arshaka yang menggebu-gebu. Deru nafas Arshaka semakin terdengar, tangan kekarnya memegang dua sisi kepala Shakila dengan posisi masih berada dihadapan Shakila. Bahkan, hidung mancung mereka nyaris bersentuhan setelah Arshaka melepaskan ciuman hangat nya barusan.
"Mengapa masih mau bersama ku Shakila?"
Kalimat itu mampu membuat mata Shakila melotot kaget. Masih dengan posisi yang sama, Shakila mengusap rahang tegas suaminya dengan tangan gemetar.
"A-arsha?"
"Demi Tuhan aku hanya akan membuat kamu sengsara kedepannya Shakila. Aku hanya akan menjadi imam yang buruk dan tidak bisa melindungi kamu" Ucap Arshaka dengan nafas yang masih memburu, terdengar sangat emosi ketika dia mengucapkan kalimat tersebut.
"Kita udah pernah bahas ini Arshaka" Tegas Shakila menatap wajah Arshaka dengan perasaan berkecamuk.
"Belum, aku belum mengajak kamu untuk..."
"TIDAK AKAN PERNAH ADA PERPISAHAN ARSHAKA" Teriak Shakila dengan lantang. Dia tidak mau Arshaka melanjutkan ucapannya, sehingga akan jatuh talak untuk nya.
Perempuan itu berdiri dari duduknya dengan dada yang bergemuruh hebat. Tidak suka dengan perkataan Arshaka barusan.
"Shakila dengar. Masa depan kamu masih panjang. Kita belum sejauh pasangan suami istri pada umumnya. Kamu bisa memilih jalan hidup kamu untuk bahagia, bukan malah sengsara" Arshaka mencoba untuk memberikan Shakila pengertian, namun perempuan itu malah semakin marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
Ficción GeneralSequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue halalin hemm?" Ucap Arshaka tersenyum smirk. "Ikut pulang kerumah gue" "APA!" Perempuan itu terkejut...