Chapter 33

4.6K 392 28
                                    

~Selamat Membacaaa~

Esok harinya Shakila kembali menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Bedanya kini perempuan itu tidak melihat Arshaka yang memakai seragam. Yah, karena laki-laki itu yang sedang menjalankan hukuman. Semenjak Arshaka terbangun dari tidur nya tadi ketika mereka akan melaksanakan shalat tahajud, tidak ada percakapan apapun. Mereka sama-sama diam. Dan itu membuat Shakila bingung.

"Arsha" Panggil Shakila ketika mereka sedang sarapan.

"Hemm?"

"Kamu kenapa?"

"Aku bingung Ra. Kok pas aku bangun rasanya pening banget yah kepalaku. Belum lagi aku sama sekali gak ngerasain apapun pas tidur"

"Yakan kalo lagi tidur memang begitu Arsha" Alibi Shakila.

"Enggak Ra. Maksudnya aku tidur kaya nyenyak banget. Malah aku gak ngerasain kebangun, ngelindur atau sekedar usik buat pindah posisi"

"Mungkin kamu kecapekan kali" Lagi Shakila berusaha mencari alasan, sangat rapi sampai terlihat seperti benar-benar tidak tahu apa-apa.

"Aneh Ra. Gak biasanya aku kaya gini"

"Kamu kan kemarin banyak berkegiatan Arsha. Wajar kalo tidur kamu nyenyak. Jadi sekarang kamu bisa lebih segar"

"Aneh yah. Sehabis aku minum itu dan kita tidur, aku gak inget apa-apa" Lanjut Arshaka.

"Gapapa yang penting tidur kamu nyenyak. Oiya luka kamu gimana? Masih sakit?" Tanya Shakila mengalihkan pembicaraan.

"Eumm sedikit. Tapi gapapa"

"Nanti aku kasih tau Aca atau gak usah?"

"Jangan. Biar aja dia yang liat sendiri. Nanti pulang sekolah aku sama yang lainnya mau antar Aca ke psikolog"

"Hah? Kenapa?" Shakila terkejut.

"Nanti aku ceritain semua tentang Aca yah" Ucap Arshaka lembut.

"Semuanya yah, jangan ada yang kamu tutupin"

"Pasti dong, kita kan udah janji buat saling terbuka. Aku harap kamu juga demikian"

Shakila jadi kikuk sendiri. Dia tidak menjawab dan hanya mengangguk saja. Lalu setelah selesai sarapan, dirinya langsung berpamitan pada Arshaka untuk sekolah. Arshaka tidak mengantarkan Aca karena Kakek Rey yang akan mengantarkan gadis itu. Arshaka memilih untuk menunggu sahabat-sahabat nya yang katanya akan berkunjung kesini.

"Nice sweety. Sangat rapi dan tidak mencurigakan" Gumam Arshaka tersenyum smirk.

Bohong jika Arshaka tidak mengetahui semua gerak gerik Shakila. Dia hanya berpura-pura tidak tahu dan mengikuti permainan gadis itu. Ingin melihat seberapa jauh Shakila membohongi dirinya. Pun dirinya yang ingin mencari tahu, sebenarnya apa yang sedang Shakila rencanakan. Saat dimana malam itu Shakila membicarakan tentang rencananya dengan Bara dan Yola, membuat Arshaka geram dan tahu jika semua ini sudah Shakila rencanakan.

Arshaka tahu segalanya. Arshaka selalu mengikuti Shakila. Dan semalam pun laki-laki itu hanya berpura-pura tertidur. Dia tahu Shakila menyembunyikan sesuatu di apartemen nya. Termasuk obat itu. Arshaka sudah mengganti obat itu dengan bubuk yang lain. Dia semalam mengikuti Shakila yang pergi ke markas. Bahkan secara bersembunyi dirinya berhasil memasuki markas istrinya itu dan melihat semua kejadian semalam, termasuk melihat secara langsung sisi lain dari Shakila.

"Aku sudah tau siapa kamu yang sebenarnya Shakila. One day, tinggal kamu yang akan tahu sisi lain dari diriku" Lanjut Arshaka dengan wajah datar nya.

Klandestin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang