Malapetaka

4.9K 200 5
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Junghwan meremat kepalan tangan nya kuat, nafasnya dia tahan agar tidak ketara menderu.

Manik bulat dengan kilat penuh amarahnya dia tajamkan, guna mencari sosok yang belum dia temukan.

Sampai pada akhirnya, dia menemukan satu meja yang tengah diisi oleh orang-orang yang sangat dia kenali.

Masih dengan emosi yang tertahan, Junghwan jalan mendekati meja yang dimaksud.

"Eh Hwan, datang juga?" Tanya Asahi yang emang lebih awal melihat kehadiran Junghwan.

Karena seruan itu juga, senyum hangat lainnya menyambut kedatangan sosok yang paling muda.

"Duduk Hwan--"

"Lo, ikut gue" Junghwan langsung narik kerah baju orang yang barusan nawarin dia duduk.

"Weh! weh kalem! Ada apa ini?" Jaehyuk nyoba ngelerai, gak enak aja kalo mereka bikin ribut.

"Santai Hwan" Haruto nyoba lepasin tangan Junghwan dikerah baju temennya.

"Ikut gue" Tapi Junghwan tetep kekeuh, dia narik Jeongwoo yang terlihat kepayahan dalam menyamakan langkahnya dengan Junghwan.

"Ikutin! ikutin! Takut berantem." Doyoung ngasih usul sambil lari duluan, khawatir dia tuh.

"Yaelah, kenapa sih ah?" Jaehyuk mencak-mencak sambil ngambil hapenya. "Sa, ayo" Ajaknya.

"Oke." Asahi baru berdiri setelah menghabiskan kopi di gelasnya.

Sedangkan Junghwan membawa Jeongwoo kearah parkiran tempat nongkrong mereka, tapi yang paling pojok soalnya sepi.

Disana cuma ada beberapa motor pegawai, dan emang jarang ada yang lewat juga.

Setelah merasa cukup, Junghwan dorong Jeongwoo agar berdiri di depannya.

"Kenapa sih lo?" Tanya Jeongwoo bingung, dia benerin bajunya dulu.

Bugh

Bukanya bicara, Junghwan malah melayangkan tinjunya tepat di sisi kanan rahang Jeongwoo.

Jeongwoo yang sempat terhuyung kini kembali berdiri tegak, menatap Junghwan tak terima.

"Lo kenapa sih anjing?!" Dia masih berusaha nanya baik-baik, walaupun rahangnya mulai kebas saking sakitnya.

"Anjing, setan, babi, bangsat, bresekkkk lo anjing Jeongwoo!" Jerit Junghwan penuh amarah.

Sebagai remaja yang baru mau masuk fase awal dewasa, jelas Jeongwoo ikut tersulut emosi karena perkataan temannya barusan.

"Ngomong kalo ada masalah, jangan kayak orang gila ini"

"Lo bilang ini gak bakal kejadian, lo bilang kalo lo maen aman, tapi buktinya apa anjing?!"

Srakk

Orangtua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang