Bantuan

926 143 19
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡













"Baru pulang Yosh?"

Dokter muda yang baru keluar mobil itu menoleh kearah si penanya, sebelum menjawab.

"Eh iya pak, lagi pulang?"

"Iya, baru sampe tadi."

"Oh syukurlah, selamat sampe rumah."

Papa So ketawa pelan, enggak tahu kenapa tapi sosok Yoshi ini sangat mudah untuk dikagumi semua kalangan.

"Kalo gak capek, sini mampir dulu Yosh. Kebetulan, mamanya Junghwan lagi bikin pisang goreng." Ajak papa Junghwan.

"Wahh, boleh nih?"

"Ya boleh lah, ayo kesini."

Yoshi keluar dari pagar rumahnya, karena emang rumah di sana hanya memakai pagar setinggi pinggang orang dewasa saja.

Makanya, tiap tetangga masih bisa saling sapa kalo lewat.

"Waduh, saya numpang duduk pak."

"Iya iya, duduk aja."

Kedua lelaki itu duduk dikursi bambu depan rumah, kebetulan juga pintu rumah keluarga So tengah terbuka lebar.

Karena ruang tamu dan ruang keluarga hanya terhalang lemari jati, jadinya Yoshi masih bisa dengar dan sedikit lihat kegiatan orang di dalamnya.

"Junghwan lagi olahraga?"

Papa So ngangguk. "Kata mamanya udah disaranin olahraga, soalnya udah kehamilan tua juga."

Yoshi ngangguk paham. "Lagi senam hamil berarti yah?"

"Iya, kebetulan juga tadi sembari pulang saya belikan beberapa alat bantu olahraga nya."

"Wahh, lebih bagus itu."

"Maa, bantuin adek dong!" Suara itu terdengar dari dalam rumah.

"Tolong apa adek?" Yang respon malah papanya.

"Adek bingung pake gym ball." Junghwan jawab, sambil agak ngintip keteras dari balik lemari.

Dan gak sengaja, manik Junghwan menangkap sosok lain diterasnya.

"Eh, ada kak Yoshi?"

Yoshi senyum ramah. "Iya, mau saya bantuin?" Tawar Yoshi.

"Eh? Emang gak ngerepotin?"

"Enggak sih, lagian olahraga orang hamil kan gak butuh tenaga ekstrim." Balas Yoshi.

"Iya dek, lagian lebih baik dibantu sama yang lebih paham." Papa So langsung nimbrung. "Mama sama papa kan sama-sama gak tahu juga, zaman mama kamu dulu olahraga nya cuma jalan pagi, sore, sama sapu halaman rumah." Sambungnya.

Orangtua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang