Chapter 27

58 15 13
                                    


Tidak terasa waktu sudah berlalu lama. Gelar sudah di tangan mereka berlima. Sementara Parshav kini sedang sibuk membuat project tugas akhir demi mengejar ketertinggalan. Selain kabar gembira mengenai kelulusan mereka, ada juga yang membawa kabar bahagia lainnya seperti Sisca yang kini sudah resmi berstatus sebagai istri dari Hirwad Elaxi Varrel.

Mengikuti kabar bahagia Sisca dan Varrel, sebentar lagi akan dilanjut dengan pertunangan Violan dan Dicky. Waktu pertunangan mereka sisa 2 minggu lagi. Setelah itu Dicky akan berangkat ke LA untuk meneruskan studinya. Sementara Violan,  gadis itu tetap menetap karena sedang menjalani masa coas.

Mereka telah bertekad untuk memantapkan diri menuju ke jenjang berikutnya. Jenjang yang dikaitkan sebagai perasaan indah akan terciptanya dua insan yang akan berpadu kasih hingga akhir hayat. Sepasang manusia yang akan menyatu dalam ikatan rumah tangga. Namun sebelum itu, mereka berdua sepakat untuk bertunangan dan mengejar karir.

Mengenai persiapan pertunangan mereka, seluruhnya diserahkan kepada asisten pribadi keluarga Hirwad. Sementara pasangan sejoli itu hanya sibuk menghabiskan waktu bersama sebelum mereka dipaksa menghadapi hubungan jarak jauh. 

Seperti saat ini, mereka tengah berada di puncak untuk menghabiskan waktu mereka berdua. Berjalan bersama, berbincang mengenai segala hal hingga melakukan hal random yang sekiranya membuat mereka bahagia. Tak butuh hal mewah nan mahal, cukup mereka berdua bersama sudah membuat keduanya bahagia.

"Dicky!" Teriak Violan yang segera menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan Dicky.

"Kamu kenapa sih? Kok lari-larian? Kalau jatuh gimana?" Ocehnya yang hanya membuat senyum Violan merekah hingga bulan sabit di matanya tampil dengan pesona indahnya.

"Renang yuk" ajak Violan yang dengan manjanya menikmati elusan lembut jemari Dicky di wajahnya. Pemuda itu juga merapikan surai Violan untuk memastikan gadisnya dalam keadaan hangat.

"Emang kamu gak kedinginan? Disini aja sekarang 16° loh Vi" tolak Dicky secara halus. Sebisa mungkin tidak ingin membuat gadisnya kecewa.

"Buat apa dong sewa Villa yang ada kolam renangnya kalau gak dipakai?" Dumel Violan.

"Yah buat kebutuhan Instastory lah, biar kayak orang kaya gitu"

"Benci banget deh sama kamu! Kalau kamu gak mau aku aja sendiri"

Mau tidak mau Dicky harus menemani Violan. Dia terlalu takut jika Violan sakit karena bermain air. Dia harus mengawasi gadis nakal itu.

Violan sudah terlihat menuruni kolam. Dia terlihat menggigil ketika kulitnya bersentuhan langsung dengan air. Melihatnya, Dicky menyuruh gadis itu keluar dari kolam.  Namun Violan menolak, bahkan sekarang gadis itu sudah bisa beradaptasi sedikit demi sedikit dengan air kolam. Tapi tetap saja tidak menurunkan pengawasan Dicky, Dia melihat wajah Violan sudah memucat. 

Dengan segera Dicky meminta Violan untuk keluar. Tetapi hanya penolakan lagi yang dia dapat. Tidak tahan lagi melihat Violan yang kedinginan, Dicky memasuki kolam renang dan membopong Violan untuk keluar dari kolam. 

Tapi apa daya, Violan memberontak dan menggigit keras bahu Dicky. Dia menatap mata Dicky sengit. Yang ditatap hanya heran melihat tingkah Violan. 

"Vio stop, kamu udah kedinginan!"

"10 menit"

"1 menit atau kamu aku terkam" ucapan Dicky tentu saja membuat Violan kaget. Kalimat barbar Dikcy pun tak khayalnya keluar sebagai ancaman, tetapi dia juga tergoda akan tubuh Violan yang tercetak jelas dalam netranya. 'Shit! Bra merah itu sangat menggoda'

Biarkan Waktu BermainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang