Dret Dret Dret.....Suara Handphone milik Zelin berbunyi, Zelin tidak mendengarnya karenya ia sedang tidur nyenyak sekali, namun Naura bisa mendengar dering handphone milik Zelin, ia bangun dan langsung melihat siapa yang menelepon nya, pagi-pagi seperti ini, ternyata nama tante Rosa tertera di sana.
Naura langsung membangunkan Zelin dengan cara khasnya "ZELIN WOYYYYY BANGUN ADA YANG NELPON NIH" teriaknya
Suara Naura begitu keras, begitu menggema se isi ruangan kamar Zelin, sampai Zelin dan Nayyara bisa langsung bangun
"Hoammm, apa sih ish pagi-pagi gini teriak-teriak" tanya Zelin sambil menggesek-gesekkan matanya
"Hp lo tuh bunyi dari tadi" ucap Naura dingin
Zelin langsung mengambil handphone nya, ia menyipitkan matanya, lalu menekan tombol hijau. "Halo Assalamualaikum tante" ucap Zelin dengan suara khas bangun tidur
"Waalaikum salam, nak Zelin nanti bisa ke rumah tante gak?" tanya Rosa di dalam panggilannya
Zelin mengepak keningnya "Oh iya iya tante, emang ada apa ya?" tanya balik Zelin
"Nanti aja deh tante ngobrol nya kalo kamu nya kesini biar enak gitu, soalnya banyak yang mau tante obrolin sama kamu, bisa ya kamu kesini, ayo dong demi Arlan yah"
"Yaelah maksa" gumam Zelin pelan "Iya tante insyaaaaaaaaaaaa allah kalo ada waktu Zelin kesana, kalo sekarang gak bisa, soalnya kan di sekolah lagi ujian, Zelin gak mau susulan soalnya hehehe"
"Iya makasih ya sayang, kalo gitu tante tutup dulu ya teleponnya, maaf udah ganggu waktu kamu, Assalamualailum"
"Waalaikum salam tante"
Panggilan terputus, Zelin berguling-guling di atas kasur, Nayyara dan Naura mengerutkan keningnya, heran melihat tingkah laku Zelin sekarang"Kenapa Zel? apa kata tante Rosa" tanya Nayyara
"Ck gue disuruh ke rumah tante Rosa, padahal gue gak mau ketemu Arlan ck ribet bangettttt" Jawab Zelin
"Yaudah sekarang gak usah di pikirin dulu, mau gak mau itu semua terserah lo, kita gak bisa larang ataupun paksa lo, semua ada di tangan lo, mikirin sekarang juga pening banget pala gue, ujian MTK mana bisa gue" ucap Naura panjang lebar
"BUSET MTK?" teriak Zelin dan Nayyara bersamaan
"Padahal gue alergi banget ama pelajaran yang satu ini" Ucap Nayyara pasrah
_____🍀🍀🍀_____
Sepulang sekolah Zelin langsung bergegas pergi ke rumah Rosa, mau tidak mau ia harus pergi ke sana, karena Rosa sudah menelpon nya beberapa kali, ia takut ada sesuatu yang terjadi di antara Rosa dan Arlan, dan untungnya hari ini ia membawa kendaraan sendiri, jadi ia bisa pergi sendiri tanpa harus berbasa- basi dengan sopirnya dulu.Sesampainya di rumah Rosa, Zelin langsung berjalan menuju pintu rumah, dan langsung menekan tombol bel rumahnya, dibukakannya pintu rumah oleh Rosa, terlihat jelas bahwa ia sudah menangis, matanya merah berair.
Rosa yang melihat Zelin di ambang pintu pun langsung bergerak memeluk tubuh Zelin, Rosa merasakan hal yang berbeda jika ia berada di dekat Zelin, terasa nyaman sekali, mungkin karena sifat dan perlakuan Zelin yang begitu baik dan sopan terhadapnya.
Zelin merasa khawatir melihat Rosa yang terus menangis sesenggukan di pundaknya, ia membawa Rosa masuk ke dalam rumahnya perlahan, dan memberikannya minum agar ia bisa lebih tenang.
Setelah Rosa merasa lebih tenang, ia menceritakan semua yang terjadi tentang Arlan akhir-akhir ini, ia membawa Zelin ke kamar Arlan
Perlahan Zelin mengetuk pintu kamar Arlan, namun tidak ada jawaban sama sekali, namun setelah beberapa saat ia bersuara, dari dalam kamar Arlan langsung membukakan pintu kamarnya, karena ia tau siapa yang datang ke kamarnya, yaitu sosok perempuan yang dirindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
أدب المراهقينPertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...