Bab 36

25 4 0
                                    

Sebenarnya aku lagi malas up sih, tapi gabut jadi aku up lagi biar cepet end


Ya Udah Happy Reading aja ya Seng📖😘💘
Seng Seng Matamu🙊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah selesai berdebat dengan Alya, Zelin memutuskan untuk pulang ke rumah karena sudah sore, saat ia sudah sampai di rumah, ia merasa haus mungkin karena tadi berteriak-teriak kepada Alya, kemudian ia pergi ke dapur untuk mengambil air minum

"Tenggorokan ini sangat kering sekali" Ucap Zelin kepada dirinya sendiri sambil mengambil gelas

Saat Zelin sudah selesai minum, Zelin mendengar sesuatu, seperti ada yang sedang mengobrol, seperti biasa, karena ia selalu merasa penasaran dengan segala hal, ia mendekatkan telinganya hingga menempel dengan pintu dapur

Obrolannya seperti ini:

"Iya mungkin saya sudah mencintai perempuan itu" Ucap Zai

Zelin membulatkan matanya, mulutnya pun langsung menganga "Kak Zai?"Zelin semakin merapatkan tubuhnya dengan pintu dapur

"Dan, wanita itu adalah, Zelina" lanjut Zai

PRANGGGG.......

Gelas yang awalnya berada di tangan Zelin, kini jatuh hingga pecahan kaca pun mulai menyebar, detak jantung Zelin tidak bisa di kondisikan,kini  ia hanya bisa melamun sambil merasakan bagian dadanya yang berdebar tak karuan "Demi apa kak Zai bilang gitu? Aku gak salah denger kan?"

Jtrek..

Pintu dapur terbuka, menampakkan sosok Zai di sana, raut wajah Zai seperti syok melihat keadaan lantai dapur yang di sana banyak kaca berserakan di mana-mana

"Zelin kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Zai, sambil sedikit berjalan ke arah Zelin yang masih melamun, ia melambai-lambaikan tangannya ke depan wajah Zelin

Namun pandangan Zelin masih kosong, ia mundur beberapa langkah sambil melihat lantai dapur yang di sana sangat banyak kaca yang berserakan "KAK ZAI AWASSS!!!" Pekik Zelin saat melihat kaki Zai yang akan melangkah ke sekumpulan kaca tersebut

Zai membulatkan matanya sempurna saat mendengar pekikan Zelin barusan "Ada apa?" Tanya nya bingung

Zelin menggeleng kuat "Kak Zai hati-hati dong kan banyak kaca di sini, barusan kak Zai hampir aja nginjek pecahan kaca itu"

Zai terkekeh lalu mundur beberapa langkah "Ciee kamu takut saya terluka ya? Perhatian sekali" Celetuk Zai

Deg....

Hati Zelin kembali berdebar tak karuan 'barusan kak Zai bilang apa? Yang bener aja? Aaaaaa salting sampai-sampai hampir lupa caranya bernafas' Batin Zelin dengan mulut yang ingin sekali tersenyum lebar "Aku kan berperikemanusiaan hehehe" jawab Zelin

Zai terkekeh "Iya, ya udah, ayo kita bersihin pecahan kaca ini"

Zelin menggeleng "Eh gak usah, biar aku aja kak"

Zelin berjongkok dan sedikit-demi sedikit, ia mengumpulkan pecahan kaca tersebut dengan bibir yang terus saja mengukirkan senyuman

Zai mengerutkan keningnya saat melihat Zelin yang terlihat seperti menahan rasa salting 'Emang aku tadi bilang apa ya?' gumam Zai

LINE OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang