Sebenarnya aku lagi malas up sih, tapi gabut jadi aku up lagi biar cepet end
Ya Udah Happy Reading aja ya Seng📖😘💘
Seng Seng Matamu🙊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah selesai berdebat dengan Alya, Zelin memutuskan untuk pulang ke rumah karena sudah sore, saat ia sudah sampai di rumah, ia merasa haus mungkin karena tadi berteriak-teriak kepada Alya, kemudian ia pergi ke dapur untuk mengambil air minum
"Tenggorokan ini sangat kering sekali" Ucap Zelin kepada dirinya sendiri sambil mengambil gelas
Saat Zelin sudah selesai minum, Zelin mendengar sesuatu, seperti ada yang sedang mengobrol, seperti biasa, karena ia selalu merasa penasaran dengan segala hal, ia mendekatkan telinganya hingga menempel dengan pintu dapur
Obrolannya seperti ini:
"Iya mungkin saya sudah mencintai perempuan itu" Ucap Zai
Zelin membulatkan matanya, mulutnya pun langsung menganga "Kak Zai?"Zelin semakin merapatkan tubuhnya dengan pintu dapur
"Dan, wanita itu adalah, Zelina" lanjut Zai
PRANGGGG.......
Gelas yang awalnya berada di tangan Zelin, kini jatuh hingga pecahan kaca pun mulai menyebar, detak jantung Zelin tidak bisa di kondisikan,kini ia hanya bisa melamun sambil merasakan bagian dadanya yang berdebar tak karuan "Demi apa kak Zai bilang gitu? Aku gak salah denger kan?"
Jtrek..
Pintu dapur terbuka, menampakkan sosok Zai di sana, raut wajah Zai seperti syok melihat keadaan lantai dapur yang di sana banyak kaca berserakan di mana-mana
"Zelin kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Zai, sambil sedikit berjalan ke arah Zelin yang masih melamun, ia melambai-lambaikan tangannya ke depan wajah Zelin
Namun pandangan Zelin masih kosong, ia mundur beberapa langkah sambil melihat lantai dapur yang di sana sangat banyak kaca yang berserakan "KAK ZAI AWASSS!!!" Pekik Zelin saat melihat kaki Zai yang akan melangkah ke sekumpulan kaca tersebut
Zai membulatkan matanya sempurna saat mendengar pekikan Zelin barusan "Ada apa?" Tanya nya bingung
Zelin menggeleng kuat "Kak Zai hati-hati dong kan banyak kaca di sini, barusan kak Zai hampir aja nginjek pecahan kaca itu"
Zai terkekeh lalu mundur beberapa langkah "Ciee kamu takut saya terluka ya? Perhatian sekali" Celetuk Zai
Deg....
Hati Zelin kembali berdebar tak karuan 'barusan kak Zai bilang apa? Yang bener aja? Aaaaaa salting sampai-sampai hampir lupa caranya bernafas' Batin Zelin dengan mulut yang ingin sekali tersenyum lebar "Aku kan berperikemanusiaan hehehe" jawab Zelin
Zai terkekeh "Iya, ya udah, ayo kita bersihin pecahan kaca ini"
Zelin menggeleng "Eh gak usah, biar aku aja kak"
Zelin berjongkok dan sedikit-demi sedikit, ia mengumpulkan pecahan kaca tersebut dengan bibir yang terus saja mengukirkan senyuman
Zai mengerutkan keningnya saat melihat Zelin yang terlihat seperti menahan rasa salting 'Emang aku tadi bilang apa ya?' gumam Zai
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
Teen FictionPertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...