.
.
.
.
.
.
.____🍀🍀🍀____
How's today? good? or not good?
eum I now you not good today
Jangan pernah memaksa diri sendiri
untuk menjadi kuat, Ingat! semesta
punya seribu cara untuk membuat
kita tersenyum :)____🍀🍀🍀____
Setelah selesai Zelin memeriksa keadaanya, Zelin bergegas pulang karena hari sudah mulai gelap dan ia tidak ingin membuat om dan tantenya khawatir kepadanya
Saat ia sudah sampai di gerbang pesantren, ia meminta satpam membukakan gerbang untuknya lalu ia memarkirkan mobilnya dan keluar dari dalam mobil
Saat ia berbalik badan hendak pergi dari parkiran, tiba-tiba saja ada orang yang memanggil namanya, ia melihat siapa pemilik suara yang memanggilnya itu lalu mengangkatkan sebelah alisnya
"Mau apa lo Kunkun?" Tanya Zelin sambil mengangkatkan sebelah alisnya
Tentu saja siapa yang tidak kenal dengan sebutan nama itu? ya kunkun berarti, tidak lain dan tidak bukan dia adalah Alya
Alya memutar bola matanya "Kamu abis dari mana sore-sore gini baru pulang?" Alya menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya "Wow, apa jangan-jangan kamu abis jalan sama cowok ya? soalnya wajah kamu pucet gitu, abis di apain kamu?"
Zelin hanya memutar bola matanya malas, karena ia tidak ingin memulai pertengkaran dengan Alya jika begitu, sampai kapanpun mereka tidak akan pernah selesai ber adu mulut
"Keponakan dari seorang ustadz Fhadlan dan ustadzah Safira kok pacaran? iwhhhh kalo ustadz Fhadlan tahu, pasti dia akan kecewa punya keponakan kayak gini, udah pacaran, main sore-sore gini, astaghfirullah banget..." Sindir Alya kembali
Zelin merasa tertindas, ia tidak bisa membiarkan Alya terus saja menghinanya "Heh kunti! kenapa lo selalu aja gangguin hidup gue? makhluk ghaib emang gini bisanya iri mulu!"
Alya membulatkan matanya sempurna "Hey, enak aja kamu bilang aku makhluk ghaib, mana ada makhluk ghaib cantik kayak gini"
"Bukan cantik kaliii tapi so cantik!" Cibir Zelin
Alya melipatkan tangannya di bawah dadanya "Biarin! daripada kamu, cantik-cantik kelakuan kayak setan, suka pacaran ihhhh"
"Heh! emang gue cewek apaan! lagian nih ya dengerin, gue abis keluar tuh abis dari mall, dan gue enggak pacaran!, lo emang suka bikin orang naik darah dan suka fitnah orang ya? inget fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan!!!"
Alya termenung, ternyata dugaannya salah, ia merasa malu dan ingin sekali menghilang dari hadapan Zelin sekarang juga, karena ia sudah tidak tahu harus melakukan apa sekarang
"Kalo emang lo manusia, pasti udah malu!" Lanjut Zelin
"Emang siapa yang bilang aku hewan? gak sopan kamu ngomong kayak gitu, orang tua aku juga belum pernah gitu sama aku!"
"Lo tuh makhluk ghaib alias Kunti berjilbab, dan ya, satu lagi, orang tua lo gak pernah bilang lo kayak gini? emang orang tua gue juga pernah fitnah gue? gak pernah anjir!" Zelin menghentikan ucapannya 'Astaghfirullah' Batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
Ficção AdolescentePertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...