Zelin menggeliat dalam tidurnya, ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 16.02, ia langsung bangun lalu mengusap wajahnya "Aduh aku ketiduran" Ia langsung turun dari atas kasurnya dan pergi menuju kamar mandiIa bergegas karena sekarang sudah sore dan tidur waktu sore itu kan tidak baik, terlebih ia belum salat ashar, setelah selesai membersihkan tubuhnya, ia langsung melaksanakan salat ashar nya
Setelah selesai melakukan salatnya, Zelin mendengar dering ponselnya dan melihat siapa yang menelepon nya, lalu mengangkatnya "Halo? ada apa mom?"
"Zel, besok kamu mau pulang?" Tanya Zanara dari telepon
"Iya, kenapa emang?"
"Gapapa nanya doang" Jawab Zanara singkat
"Ih gaje banget, kirain mau apa nelepon" Zelin merasa kesal sendiri
"Engga ada apa-apa yaudah momys tutup dulu ya teleponnya bay..."
"Eh tunggu dulu mom!" Zelin menahan Zanara agar ia tidak memutuskan panggilannya
"Apa?"
"Buka blokiran gak ada kerjaan banget nge blokir kontak anak!" gerutu Zelin, ia masih kesal kepada Zanara karena dari waktu Zelin chat Zanara sampai sekarang, kontaknya masih di blokir oleh Zanara
"Ck iya iya, kirain mau ngomong apaan, udah dulu ya momys mau masak Assalamualikum"
Tut.....
Panggilannya terputus, Zanara yang terlebih dahulu memutuskan panggilan, Zelin berdecak "Belum jawab waalaikum salam juga udah di matiin, ini definisi bukan kayak anak sama ibunya, tapi udah kayak temenan!"
_____🍀🍀🍀_____
Pagi harinya, Zelin sudah siap dengan menggunakan abaya berwarna ungu muda, ia tengah berada di hadapan cermin sambil membenarkan kerudungnya "Widihhhhhh, ini bukan aku banget" Pujinya kepada dirinya sendiri
Zelin melihat ponselnya, ia berharap Barra akan meneleponnya atau mengabari bahwa ia akan menjemput nya "Kemana sih popys ih, aku gak sabar pen pulang nih"
Tidak ada pilihan, Zelin menelepon Barra terlebih dahulu, dan tak butuh waktu lama panggilannya terhubung dan Barra mengangkatnya "Halo Assalamualikum Popys, Popys jadi gak jemput Zelin hari ini? Zelin udah siap nih"
"Jadi, ini popys lagi di jalan, bentar lagi nyampe nih" Ucap Barra
"Popys kok gak ngabarin Zelin dulu sih?"
"Mau ngabarin gimana, orang nomor popys nya juga kamu blokir kan? kenapa kamu blokir kontak popys? awas aja nanti!" Ancam Barra
Zelin mendesis "Jangan gitu dong pop nih Zelin buka blokiran nya sekarang ya hehe"
"Kenapa kamu blokir? kam-"
Zelin sengaja menggoyang-goyangkan ponselnya ke atas ke bawah "Aduh pop tiba-tiba gak ada sinyal nih Zelin tutup dulu ya teleponnya bay, Assalamualikum..."
Zelin menghembuskan nafasnya panjang "Haduhhhh......" Ia memasukan ponselnya ke dalam tas kecil miliknya
Ia berjalan keluar dari kamar dan turun ke bawah untuk memberitahu Safira dan Fhadlan bahwa ia akan pulang hari ini, karena ia belum memberitahu mereka bahwa ia akan pulang dulu
Saat ia sudah berada di bawah, ia melihat Safira, Fhadlan dan Zai sendang mengobrol di ruang tamu, buru-buru saja Zelin pergi menghampiri mereka 'Aduh ada kak Zai, malu ey' Gumam Zelin
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
Novela JuvenilPertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...