Langit terus saja menangis sejak malam hingga pagi hari, siang ini langit terus saja mendung memayungi tanah merah basah tempat Rosa dibaringkan untuk selama-lamanya. Arlan menjadi salah satu dari laki-laki yang turun ke kuburan untuk membaringkan Rosa ke tempat peristirahatannya,
Ia berusaha keras untuk tidak menitikkan air mata, apabila saat melihat wajah Frans yang pucat pasi dengan tatapan kosong membaringkan Rosa di sana, dan tak butuh waktu lama, Rosa sudah menyatu seutuhnya dengan tanah
Setelah memanjatkan doa, semua yang berada di sana mulai bepergian,
"Lan ayo pulang"Ajak Frans
Arlan dengan berat hati berdiri"Bunda Arlan pulang dulu ya, nanti kapan-kapan Arlan ke sini"
_____🍀🍀🍀_____
Kini Arlan tengah duduk di balkon kamarnya, merenungi semua kejadian yang terjadi, ia tersadar saat Frans memegang bahunya
"Yah" panggil Frans dengan tatapan kosong
"Iya?"
"Bunda punya penyakit?"Arlan mendongak ke arah Frans yang mengangguk "Kapan?"
Frans bergerak meraih kursi, dan duduk di sebelah Arlan "Dulu, Bunda kamu pernah hamil, tapi ia mengalami keguguran karena saat kandungan berusia 8 bulan Bunda kamu malah terkena penyakit kanker paru-paru, bayi kami tidak bisa diselamatkan karena Bunda kamu terlalu lemah untuk melahirkan"
"Selama ini ayah mencari dokter yang bisa membuat Bunda kamu sehat lagi, namun Bunda kamu malah pergi dulu sebelum sehat"
"Ini semua salah Arlan yah, bunda syok mungkin karena denger pembicaraan Arlan sama Alika"
Frans menggeleng "Bukan kamu, mungkin memang sudah seharusnya begini"
"Tapi sebelum bunda pingsan, bunda denger Arlan lagi ngobrol sama Alika yah"
Frans mengangguk kembali "Apa benar kamu menghamili Alika?"
Arlan mengangguk lalu menunduk lesu"Iya, maafin Arlan yah, Arlan brengsek, Arlan salah"
"Tidak apa-apa, tapi kamu harus tanggung jawab"
"Ini salah aku om, bukan Arlan" Tiba-tiba Alika menyahut, ia berjalan ke tempat Arlan dan Frans berada
"Alika?" Frans terkejut, mengapa bisa tiba-tiba ada Alika di sini?
"Alika yang membuat Alika hamil, ini salah Alika bukan Arlan, gara-gara Alika Arlan hamilin Alika,Arlan tidak sepenuhnya salah, maafin Alika om, kalo ayah sama mama tau Alika gini pasti mereka kecewa banget, om juga pasti kecewa ya? maafin Alika om"Alika menunduk menahan rasa sesak di hatinya
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Frans mengerutkan keningnya "Kenapa kalian bisa seperti ini, dulu kalian begitu akrabnya, yang sudah seperti adik dan kakak kandung"
"Waktu itu, Alika cemburu liat Arlan sama Zelin pelukan di kamar Arlan, saat Alika ke sini, kebetulan di sini tidak ada siapa-siapa, tante Rosa pergi ke butik, dan Alika sudah merencanakan semuanya, saat Alika masuk ke kamar Arlan, Arlan lagi tidur, Alika masukin obat perangsang ke minuman Arlan, dan...... hal itupun terjadi hingga Alika hamil saat ini, tapi jujur, Alika menyesal om, Alika tidak tahu kalo gara-gara itu, bisa berakhir seperti ini, pertama Alika hamil, kedua tante Rosa, ini semua salah Alika"
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
Teen FictionPertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...