Setelah beberapa saat kemudian, Zelin and kawan-kawan memutuskan pergi ke warung seblak dengan berjalan kaki. "Eh Yara, si Naura mana?" Tanya Zelin sambil melihat ke kanan dan ke kiri, pasalnya sekarang ia sedang berjalan beriringan hanya dengan NayyaraNayyara mengangkatkan kedua bahunya acuh, sambil memainkan ponselnya "Tuh paling di belakang"
Zelin membalikkan badannya menghadap ke belakang, ia mengerutkan keningnya "Tu anak jalannya lebih lambat dari kura-kura berlari"
Zelin menggelengkan kepalanya saat melihat Naura yang berjalan dengan santai jauh di belakangnya sambil memainkan ponselnya dan tersenyum-senyum sendiri
Setelah beberapa saat Zelin dan Nayyara berjalan, tiba-tiba saja dari belakang, Naura berlari kencang melewati Zelin dan Nayyara. Zelin merasa aneh dengan tingkah Naura, tadi saja ia berjalan dengan lambat dan santai tapi tidak dengan sekarang
"NAURA KENAPA KAMU LARI?" Teriak Zelin
Naura yang berlari sudah jauh melebihi Zelin dan Nayyara pun masih bisa mendengar teriakan Zelin kepadanya lalu ia juga berteriak "LARI DARI KENYATAAN...."
Zelin mengerutkan keningnya, ia merasa tidak enak hati, perlahan ia melirik ke arah Nayyara yang sedang sama melihatnya, Zelin mengangkat turunkan kepalanya seolah-olah mengisyaratkan sesuatu kepada Nayyara
Nayyara yang paham arti kepala Zelin pun hanya menggeleng. Perlahan mereka memalingkan wajahnya ke belakang, Nayyara menelan ludahnya susah payah begitupun Zelin
Mmmbeeee....
Beeeee......
Beeeee......
Seekor domba yang berukuran sedikit besar sedang berlari ke arah Zelin dan Nayyara, Zelin tidak sempat berfikir mengapa Naura tiba-tiba saja berlari secepat itu dan ini dia jawabannya
Zelin dan Nayyara merasa khawatir, mereka langsung saja berlari secepat mungkin hingga domba itu tidak mengejar mereka lagi
Saat Zelin dan Nayyara berhenti berlari, saat itu mereka sudah sampai di warung seblak tujuan mereka, nafas Zelin memburu keringat membasahi pelipisnya, detak jantungnya berdebar kencang
"Ini kalian kenapa pada keliatan capek gini, abis ikutan lari maraton ya?" Tanya seorang wanita yang umurnya lebih jauh dari Zelin, tidak lain dan tidak bukan dia adalah pemilik warung seblak ini
Nayyara mengusap wajahnya kasar "Kalo emang kita abis lomba lari maraton, pasti udah dapet mendali, lah ini? ikut lari maraton enggak, lari-lari iya"
Bak Ina seorang wanita pemilik warung ini mengerutkan keningnya "Terus kenapa pada lari-lari?"
"Di kejar domba" Jawab Naura santai sambil meminum segelas es teh
Bak Ina terbahak kecil "Ya allah, kirain abis ngapain pada lari, eh tau taunya dikejar-kejar domba hahahaha"
Nayyara memegang bahu Naura "Nau air Nau" Ucapnya sambil menahan sesak di dadanya akibat terlalu penat
Naura melirik Nayyara sekilas "Ya beli dong!"
Nayyara yang mendengar jawaban Naura pun langsung refleks mendorong tubuh Naura hingga tubuhnya membentur meja "Gak sopan lo ya!" Celoteh Naura
"Elo lebih gak sopan daripada gue, ditanya bener-bener baik-baik eh ngejawab apaaaaaa aja semau lo, untung aja gue gak di tubruk domba yang tadi, jadinya kita main lari-larian" Ucap Nayyara sambil duduk di kursi yang kosong
Sementara Zelin, ia menetralkan detak jantungnya yang menggebu-gebu itu sambil terus ber istighfar, ia berjalan mendekati bak Ina lalu menyalaminya "Mbak sehat?" Tanya Zelin
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
Teen FictionPertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...