Bab 21

32 4 0
                                    


Fhadlan menggeram "Zai, jelaskan apa yang terjadi, kamu melihat semuanya kan?" Zai mengangguk kemudian ia menceritakan apa yang terjadi

Flashback on....

Saat itu, Zai sedang berkeliling pondok, karena ia sudah selesai dengan jadwal mengajarnya, saat Zai melewati sebuah bangunan yang sudah tua ia melihat dua orang wanita.

Salah satu perempuan itu mendorong tubuh perempuan yang berada di depannya hingga terjatuh kedalam kolam ikan "Astagfirullah" Zai berjalan mendekati bangunan itu

kemudian wanita yang tadi mendorong tubuh perempuan itu lari menjauh entah kemana"Apakah perempuan itu Alya?" Zai berlari kecil ke arah kolam ikan lalu melihat siapa yang tenggelam "Zelin? ya allah...."

Zai melihat ke sekeliling tempat tersebut, tidak ada orang satupun di sana karena tempat itu sudah tidak dipakai dan jarang ada siapapun yang ke sana "Sepertinya dia tidak bisa berenang, ya allah kenapa aku ingin sekali menolongnya?"

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang berlari ke arah Zai lalu ia turun ke dalam kolam dan menyelamatkan Zelin yang sudah tidak sadarkan diri

Flashback off.....

Saat Zai sedang menceritakan semua kejadian tadi, Alya terus saja meremas kedua tangannya dan hanya bisa menunduk pasrah

"Sekarang kamu yang menjelaskan Alya!" Suara Fhadlan kembali tegas

Alya tidak bisa menjawab "Alya tatap saya!" Alya menggeleng "Kamu tidak berani menatap saya Alya?" Alya mengangguk "Kamu tidak berani menatap saya, tapi kenapa kamu berani mencelakakan keponakan saya? dia hampir celaka karena kamu!"

Alya terus saja menggeleng,tak terasa air matanya pun keluar"Jujur Alya! jika kamu jujur saya tidak akan menghukum kamu, tapi jika kamu terus berbohong, saya tidak segan-segan untuk mengeluarkan mu dari pesantren ini"

"J-jangan ustadz, jika saya dikeluarkan dari pesantren ini saya akan tinggal di mana?.....baiklah saya akan jujur....memang saya yang mendorong Zelin...."

"Kenapa?" Tanya Fhadlan dan Alya hanya menggeleng "Saya sudah mempercayai kamu Alya, kenapa kamu berbuat hal nekat seperti tadi?, seharusnya kamu menjadi contoh terbaik untuk santri-santri tapi ternyata...."Fhadlan menggeleng "Jika santri-santri tahu tentang hal ini, apa kata mereka nanti?!"

"J-jangan Ustadz.....s-saya minta maaf, s-saya salah"

______🍀🍀🍀_____

Setelah selesai, Alya berjalan di sepanjang koridor rumah dengan deraian air mata "S-sakit" Alya memegang dadanya yang terasa sesak, mungkin karena menahan tangisannya

Saat sampai di ruang tamu, Alya melihat Zelin yang tengah berbaring dengan mata tertutup, tangannya tiba-tiba terkepal, ia kerasa iri melihat Zelin yang hidup sempura dan bahagia tidak seperti dirinya

"Alya" panggil sesorang dari belakangnya, Alya mendongak mendapati Zai yang berjalan mendekatinya "Iya gus?"

Zai melirik sekilas ke arah Zelin yang masih terlelap dalam tidurnya"Bisa kita bicara sebentar?" Alya mengangguk

"Kenapa kamu melakukan itu Alya?" Lagi-lagi Zai menanyakan hal itu, dari tadi memang Alya tidak menjawab bila ditanya tentang hal itu

Alta melirik Zelin sekilas, ia takut bila Zelin tidak tidur "Karena aku mencintaimu gus, apa itu sudah cukup jelas?!"

Deg....

LINE OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang