Bab 20

29 4 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

____🍀🍀🍀____

"Dengan hanya diam bukan berarti
dia lemah, dan yang bertindak
bukan berarti dia hebat"
_Zelin_

____🍀🍀🍀____

Pagi harinya Zelin menggeliat dari tidurnya, ia melihat jam yang masih menunjukkan pukul setengah empat, ia bangun kemudian berdiri di depan cermin

ia terkekeh sendiri saat melihat wajahnya yang sembab dan mata yang bengkak akibat terlalu lama menangis tadi malam,"Pantes aja pas buka mata perih banget hehe" kekehnya

Zelin pergi ke kamar mandi untuk ber wudhu dan melaksanakan salat tahajud

Tak terasa, matahari sudah naik, sayup-sayup Zelin melihat cahaya matahari yang menyelusup dari tirai jendela kamarnya,ia bangun dari tidurnya, ternyata tadi saat ia sudah melaksanakan salat,ia tertidur kembali

Kemudian ia merapikan alat salatnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Saat sudah selesai, Zelin menelepon Zyandra dan memberitahunya bahwa ia tidak akan pergi ke kampus hari ini karena sedikit tak enak badan

Zelin memutuskan pergi ke dapur untuk membantu bi Sumi memasak di sana, daripada ia bosan berdiam diri di kamar

Saat ia berada tak jauh dari dapur, ia melihat ada bi Sumi bersama perempuan yang jelas-jelas ia tahu siapa itu,'Si Alyadut bukan si? kenapa harus ada di sini sih bikin mood aku makin rusak aja' batinnya namun ia berusaha tidak peduli, mungkin Alya hanya ingin mampir saja ke sini

Saat Zelin sudah sampai di sana, Zelin hanya tersenyum menyapa kepada Alya begitupun dia,seperti biasa Zelin selalu bertanya kepada bi Sumi ia akan memasak apa dan ia akan membantunya

"Neng Zelin kenapa ga ke kampus?" Tanya bi Sumi

Zelin terkekeh "Lagi males aja bi hehe dan lagi gak Mood" Ucapan Zelin sedikit ditekan sambil melirik Alya sekilas

"Oh yaudah atuh. Kita bikin sup aja ya, Ustadz Fhadlan dan ustadzah Safira sedang sakit jadi kita harus membuat makanan yang sehat sehat" ujar bi Sumi

"Om dan tante lagi sakit?" Tanya Zelin sedikit terkejut dan hanya di jawab anggukan kecil oleh bi Sumi

"Ayo bi, biar saya bantu" Sahut Alya

Tunggu dulu, mengapa Alya mau membantu bi Sumi memasak sekarang?

Alya hendak mengambil sayuran dan membantu bi Sumi memotong sayuran itu, namun dengan sigap Zelin mengambil alih sayuran itu "Mau apa kamu?" Tanya Zelin

"Ya mau masak lah, masa mau olahraga" Alya memutar bola matanya

"Biar aku aja, soalnya takut tangan kamu penuh kumannya gak steril, nanti kan yang makan pada sakit perut!" Ucap Zelin dingin

Alya membulatkan matanya sempurna "Heh enak aja, aku baru aja cuci tangan!"

"Udah biar aku aja, soal masak gampang aku jagonya" Ucap Zelin bangga

Alya menggeram kesal "Kita adu masak aja gimana? siapa yang kalah berarti gak bisa masak, dan masakan siapa yang enak berarti dia jodoh kak Zai"

Tangan Zelin terkepal erat 'Lagi-lagi dia bawa-bawa kak Zai!" Zelin ber istighfar dalam hati "Oke aku terima tantangan kamu!" Finalnya "Dan yah satu lagi, jangan bawa-bawa nama kak Zai di sini, kamu yang bilang sendiri bahwa, tidak ada yang tahu siapa takdir kak Zai, jadi.....jangan bawa-bawa dia!"

LINE OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang