.
.
.
.
.
_____🍀🍀🍀____"Jika cinta hanyalah keinginan
untuk memiliki, berarti itu tidak bisa
dinamakan dengan cinta"
_Zelin_______🍀🍀🍀_____
Sepanjang koridor pesantren Zelin berjalan di belakang Safira, ia mengingat momen berharganya yang bertemu pertama kali dengan Zai, itu adalah hal yang sangat berharga bagi Zelin
Ia tersenyum sendiri mengingat semua itu, saat sudah sampai dimana tempat orang yang kerasukan itu, Zelin berhenti mengikuti langkah Safira yang mendekat ke arah orang yang sedang kerasukan
Jujur Zelin takut, pertama ia takut jika jin yang berada di dalam tubuh perempuan itu pindah ke dalam tubuhnya dan yang kedua ia gugup karena di sana ada kak Zai yang sedang membantu Fhadlan mengobati perempuan itu
Zelin hanya berdiri agak jauh dari kerumunan orang yang melihat kejadian itu, Fhadlan terus membacakan ayat kuris namun tidak mempan, perempuan itu malah berteriak teriak
"SAHA MANEH?!!!!!!!"
Zelin tersentak mendengarnya ternyata seru juga bila melihat ada orang yang sedang kerasukan, pikirnya, "Kesurupan jin sunda kayaknya tuh" gumam Zelin namun masih bisa terdengar oleh orang yang berada di sampingnya
"Kan orang yang kesurupannya juga orang sunda, gimana sih lo!"
Zelin melirik ke arah samping, lalu menganggukkan kepalanya"bener juga, kan ini daerah Bandung, otomatis banyak yang bicara pake bahasa sunda pastilah kesurupan nya juga pake bahasa sunda"
Orang yang berada di samping Zelin mengangguk "Iya"
_____🍀🍀🍀____
Keesokan harinya seperti biasa Zelin pergi menempuh pendidikan nya pergi kuliah, karena sekarang mobilnya sudah diperbaiki, ia tidak di antar jemput oleh pak Mulyo lagi
Saat ia sudah pulang, Zelin berada di depan gerbang yang tertutup ia memencet tlakson berkali-kali namun belum ada yang membuka gerbang
Zelin akhirnya memutuskan keluar dari dalam mobil dan berteriak kepada pak Mulyo untuk membukakan gerbang untuknya "Kebiasaan nih pak Mulyo"Gumamnya
Dan setelah beberapa saat Zelin menunggu akhirnya gerbang pun terbuka lebar, buru-buru Zelin membawa mobilnya masuk ke dalam dan memarkirkannya
Saat Zelin sedang berjalan memasuki rumah, ia mendengar suara yang jatuh beberapa kali
Brukh
Brukh
BrukhZelin penasaran, ia berjalan dengan mengendap-ngendap ke belakang ruangan pak mulyo ia mengintip dengan hati hati
Kemudian Zelin melihat ada seseorang di atas pohon mangga "MALING MALING WOY ADA MALING!!" Zelin berteriak teriak hingga..
Gubrak.....
Orang itu jatuh dari atas pohon, pantatnya mendarat sempurna di atas tanah yang kering dan datar, Zelin terkejut, terlebih lagi orang yang jatuh dari atas pohon mangga itu perempuan.
"Awwssssh" Perempuan itu mendesis karena mungkin sakit akibat jatuh dari pohon mangga yang agak tinggi itu
Perempuan itu merangkak hendak berdiri namun ia kembali mendesis kesakitan dan kembali jatuh, ia memegang kakinya yang terasa sakit dan tidak bisa berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
Ficção AdolescentePertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...