Seluruh siswa SMA Cipta Bangsa sudah berhamburan keluar gerbang sekolah tidak Zelin yang masih menunggu Arlan di aula sekolahKini jam menunjukkan pukul 17.00 Zelin masih tetap setia menunggu Arlan walau di sekolah sudah tidak ada siapapun kecuali Zelin, karena ia tidak mau hal semacam tadi terulang.
"Udah hampir 3 jam gue nunggu Arlan disini tapi kok batang idungnya belum keliatan juga ya" gumam Zelin "Duh kayaknya mau ujan nih"
Zelin merasa gelisah ia takut berada sendirian di sekolah apalagi langit sudah mulai gelap.
"Anjir kan ujan, gue nunggunya di halte bis aja ah"
Zelin berjalan sedikit lari menuju halte bis sendirian
"Ck kan gue jadi kehujanan gini rambut gue otw lepek nih"Ucapnya
Hujan mulai deras ia semakin dilanda gelisah
"Momys Zelin takut sendiri"Gumamnya
"Gue telepon Arlan dulu kali ya?"lanjutnyaZelin mengeluarkan hp nya itu dan langsung menekan tombol yang tertera nama Arlan disana
"Hallo Lan lo jadi kan jemput gue? disini hujan lebat banget lo tau kan kalo gue takut petir"
"Ck pulang sendiri gak bisa apa? manja banget gue mau ke rumah Alika dia sakit, pesen gojek online aja"
"Lah anjrit tadi katanya pulang bareng, najis banget ni anhar Eh astaghfirullah Zelinaaa"Gumamnya dalam hati
"Udah malem lan lagian Mana ada gojek online di sekitar sini gue minta anter aja ya sama Athar"
"Gak lo tu pacar gue apa Athar sih keras kepala amat jadi orang gue bilang gausah deket - deket ama tu cowok tapi lo tetep aja keras kepala udahlah Alika lagi butuh gue gue tutup dulu"
"Tapi-" Tut Panggilan terputus "Ck anjir ribet bangettttt.
hujan mulai mengguyur kota Jakarta dan karena ada hujan pasti ada petir yang menyambar namun pelan, tapi Zelin tidak suka mendengar suara petir walau itu pelan.
Zelin hanya bisa duduk di kursi tempat orang - orang menunggu bis sambil mendengarkan percikan air yang turun dan melihat derasnya hujan, hpnya juga lowbat jadi apa daya, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali diam.
"Subhanallah bentar lagi azan Maghrib, gimana dong gue takut banget ya allah tolong Zelin, huhhh untung gue lagi PMS jadi gak solat"Ucapnya
Dari kejauhan Zelin bisa melihat bayangan motor, dan tanpa sadar motor yang ia lihat sudah ada di hadapannya ia sontak terkejut namun tidak setelah melihat siapa pemilik motor itu.
Sosok laki-laki yang memakai helm di kepalanya dan memakai jaket hitam turun dari motornya sambil membuka helmnya itu dan langsung mengacak - ngacak rambutnya.
"Aaaaaa emakkk tolonggg ada cogan disini, anjir kok dia cakep banget gak kuat"batin Zelin
Laki - laki itu menghampiri Zelin sambil menaik turunkan kedua alisnya tersenyum lebar menampakkan deretan giginya yang rapi, tak lupa dengan lesung pipinya yang dalam diwajahnya Woww terlihat sempurna pikir Zelin
"Lo Zelina kan kelas XI IPA 3?" Tanya laki - laki itu
Zelin mengangguk"Menurut lo?"
Laki - laki itu melihat Zelin heran "Kan hujan, penglihatan gue agak buram, kirain lo penunggu halte"Ia terkekeh pelan"Biasa aja kali liatnya, gue tau gue ganteng, tapi itu mulutnya tutup takut lalat masuk loh"Ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE OF DESTINY
أدب المراهقينPertemuan dan perpisahan adalah goresan nyata yang tergaris dalam takdir setiap insan "Jika doa dan semua yang kita inginkan terkabul, hanya satu yang aku inginkan yaitu, aku ingin kita bersatu!! Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan...