33. Baby Breath 🐯

483 55 14
                                    

Pagi datang disambut dengan senang hati oleh sepasang suami istri yang masih bergelut manja dibawah selimut tebal. Sinar mentari seakan masih malu-malu menampilkan sinar indahnya, melalui celah gorden terasa sejuk udara hari ini, Kaylee semakin merapatkan dirinya dipelukan Matt, suami tercinta yang selalu memperlakukan dirinya bagaikan seorang ratu.

Kaylee menyadarkan kepalanya didada sang suami sambil terus bergumam banyak hal, Matt masih sama seperti dulu ia tetaplah suami hangat dan menyediakan telinga untuk mendengarkan setiap kisah sang istri. Lembut usapan halus di pucuk kepala dihadiahi kecupan sayang. Kaylee sesekali mencuri ciuman dibibir tipis milik suaminya dan tertawa bersamaan.

Perasaan Kaylee begitu mudah berubah-ubah namun pagi ini berbeda si wanita cantik itu begitu tenang dan manja dibandingkan biasanya dan Matt begitu senang meladeni sikap manja istrinya. Kaylee beranjak ia memilih baju yang akan dikenakan Matt saat bekerja dan lagi pilihan Kaylee jatuh pada warna biru gelap yang dipadukan dengan dasi berwarna senada, Matt sudah tak heran sudah satu minggu ia mengenakan setelan jas juga kemeja berwarna Navy atas dasar permintaan dan pilihan dari istrinya.

Matt terduduk ia merasakan perutnya seperti diaduk dan diremas bahkan ia merasa ingin muntah, belum lagi keinginan dan nafsu makanya yang begitu acak padahal ia sendiri bukan tipe yang pilih-pilih makanan dan bukan orang yang rewel namun beberapa hari ia merasakan berbeda. Setiap malam Matt kesulitan tidur, ia hanya memakan masakan sang istri selain itu ia selalu merasakan yang namanya mual bahkan di kantor Matt pernah muntah-muntah. Aneh seperti orang mengidam saja!

"Aku menyiapkan sarapan dulu, hari ini Rans juga pulang. Kenapa perutnya sakit lagi" ucap Kaylee sebelum meninggalkan sang suami yang masih berdiam diri diatas kasur king size milik mereka.

Matt hanya menggeleng pelan namun perutnya semakin aneh.

Dibawah keadaan masih sama, Kaylee turun dengan tenang dan tersenyum seraya menyapa atau persatu saudara iparnya yang sibuk dengan kegiatan pagi mereka. "Morning pretty" ucap mereka bergantian menyapa Kaylee

"Morning too" jawab Kaylee dan langsung menuju dapur diikuti oleh Aireen, Chand serta Javie yang selalu membantu Kaylee dalam hal memasak.

Tak berselang lama di hampir waktu yang bersamaan Matt dan Arisha turun, melihat adik iparnya kesulitan akhrinya Matt meriah tangan Arisha dan menuntunnya pelan sampai kebawah. Hari ini adalah hari yang dijanjikan Rans untuk kembali pulang namun belum ada tanda-tanda bahwa lelaki itu akan datang. Arisha memilih duduk disamping Aleen dan menyandarkan kepalanya di pundak lelaki manis itu. "Hellowww baby, cepat lahir ya biar bisa main sama uncle, nanti uncle ajak jalan-jalan keliling dunia terus nanti kita beli pulau" ucap Aleen mengusap perut besar Arisha yang terlihat seperti mau meledak.

Arisha terkekeh mendengar penuturan Aleen, sebenarnya ini bukan pertama kali ia mendengar hal itu biasanya Javie atau Chand juga berkata demikian, Arisha senang kelahiran anak pertama mereka begitu ditunggu bahkan Jhonny sudah menyiapkan berbagai macam keperluan kelahiran bahkan rumah sakit sudah di pesan jauh-jauh hari.

"Aku pulang" suara serak seseorang yan g tengah berdiri dengan ransel yang tergantung di pundaknya. Arisha berdiri dengan air mata yang bergemuruh, Rans pulang dengan raut wajah serah meskipun tubuhnya terlihat begitu kurus juga wajah yang semakin pucat. Rans berlari ia memeluk sang istri kemudian berjongkok dan menciumi perut besar istrinya.

"Rans, kau pulang" Kaylee datang dari arah pintu.

"Aku pulang kak" jawab Rans

"Syukurlah kau kembali" ucap Matt

"Daddy" lirih Rans dan memeluk sang ayah erat.

Pagi mereka sarapan bersama dengan keluarga lengkap, Arisha masih tak bisa lepas dari suaminya yang kini kembali, namun ada hal yang berbeda yaitu ketika Matt tak menghabiskan sarapanya bahkan wajah lelaki itu nampak pucat pasi, ia memegangi perutnya.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang