57. Javie's Wife 😀

409 44 11
                                    

Setelah terjadi berbagai drama dari Nathelia akhirnya pagi sekali Javie bersiap untuk berangkat Nathelia mendiamkan dirinya entah apa yang ada dipikiran gadis itu, Nathelia juga bertanya bolehkah ia ikut dan tentu jawabanya Javie mutlak tidak boleh.

"aku berangkat ya sayang" ucap Javie berjongkok sambil mengikat kencang tali sepatunya. Nathelia hanya diam lalu mengangguk pasrah. Javie mengecup perut istrinya yang kini terlihat sedikit membesar, hal itu juga lumrah terjadi meskipun usia kandungan Nathelia baru menginjak empat bulan tapi bentuk perutnya cukup besar karena disana ada dua makhluk yang berkembang. Javie berdiri dan menyematkan ciuman lembut dikening sang istri. Mata Nathelia kembali berkaca-kaca.

"Cepat pulang" lirihnya pelan. Javie menangguk pasti

Lambaian tangan itu terasa berat bagi Javie juga Nathelia, mereka sama-sama tak ingin berpisah tapi mau bagaimana lagi sejak awal ini adalah konsekuensi jika mereka menikah. Pintu tertutup dan Javie telah berangkat Nathelia menuju kamarnya dan menutup pintu rapat, ia mengganti baju yang ia pakai dengan hoodie berwarna hitam milik suaminya. Nathelia duduk bersandar dikursi panjang sambil menatap jendela yang terbuka tanpa ia sadari air matanya terus mengalir. Baru saja sebentar tapi rasa rindunya begitu membuncah. Ia peluk erat dirinya sendiri yang tengah memakai baju Javie, setidaknya aroma ini bisa menyembuhkan rasa rindu meskipun sedikit.

"Nathe"

"Masuk saja pintunya tidak dikunci" Jawab Nathelia ketika namanya dipanggil.

Aleen datang membawa nampan yang berisi roti bakar juga segelas susu hamil tak lupa buah-buahan juga. Nathelia hanya menatap sekilas ia sedang tak berminat dengan makanan apapun. Aleen berjongkok dihadapan perut menyembul Nathelia, tangan kananya terangkat dan mengusap pelan. "Sarapan Nathe, ini bukan buat kamu aja tapi buat mereka, keponakan aku harus lahir sehat, dan kamu juga, kamu nggak mau kan Javie sedih" ucap Aleen mencoba membujuk Nathelia.

Tak berselang lama Aireen datang dengan membawa beberapa setelan baju Javie. "nih buat stok, semuanya masih wangi Javie nggk ada yang aku cuci" ujar Aireen mengantung baju Javie disudut mana saja. "Hamil kembar rempong juga yee, tapi semangat deh, kalian bertiga harus sehat sama-sama" tukas Aireen.

Tak berselang lama Aideen juga datang menyusul, ia meletakkan berbagai vitamin untuk dikonsumsi oleh Nathelia. "kalau butuh apa-apa kamu bisa telpon saya, saya kerja dulu" ucap Aideen tegas namun tak lupa ia mengusap perut Nathelia lalu mengusap wajah iparnya itu pelan.

"Jaedeen" Panggil Nathelia tiba-tiba, Aideen berbalik lalu menatap Nathelia sebentar. "hmmm bisa tinggal lebih lama? Melihat mu aku merasa Javie  seperti ada disini" lirih Nathelia.

AIdeen melihat kearah Aireen juga Aleen, kedua adiknya kompak mengangguk setidaknya sampai Nathelia makan juga tertidur. Aideen tak banyak mata, ia melepaskan jaketnya juga meletakkan tas kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Nathelia, Nathelia tersenyum simpul dan mulai melahap sarapanya sampai habis tak lupa setelah itu ia meminum vitamin. Aideen masih duduk sambil memperhatikan gerak-gerik si gadis. "Abang, kami berangkat duluan ya" pamit Aireen juga Aleen

"Hhmmm silahkan, hati-hati dijalan" jawab Aideen singkat dan kembali fokus kepada Nathelia.

Setelah kepergian kedua orang itu Aideen masih terus memperhatikan Nathelia yang nampak gelisah juga menguap. "Sudah mengantuk?" Tanya Aideen.

Nathelia mengangguk, lalu dengan sigap Aideen langsung berdiri dan menyusun bantal agar si wanita itu dapat tertidur dengan lelap. Nathelia berbaring dan membelakangi Aideen. "aku berangkat dulu, dirumah masih ada Kak Kaylee juga Kak Arisha" ujar Aideen lalu mengusap pelan rambut belakang Nathelia. "Aku berangkat dulu" pamitnya lagi dan Nathelia hanya mengangguk.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang