66. Tetap adiknya Abang 🐰🐶

429 59 12
                                    

Waktu demi waktu mereka lalui bersama untuk berbagai persiapan tunai sudah, mereka memang mencerminkan keluarga besar yang sempurna, jika satu bahagia maka yang lain juga ikut bahagia. Hal yang tidak bisa ditampik lagi jika waktu berjalan sangat amatlah cepat, sejak mereka dilahirkan ke dunia hingga menapaki usia dewasa dan kembali melangkahkan kaki untuk kehidupan yang baru. Pernikahan saudara Wijaya silih berganti di mulai dari Rans dan kini sampai kepada si kembar namun satu harus menelan pil pahit perpisahan di usia pernikahan yang seumur jagung dan kini satunya lagi sudah memantapkan diri untuk melangkah mengarungi bahtera baru.

Seminggu sebelum acara pernikahan digelar para keluarga sudah lebih tenang karena banyak hal yang mereka siapkan di jauh-jauh hari, Luna, calon istri Aireen memang tidak memiliki siapapun sehingga yang mengurusnya adalah Dania dengan Dian. Tetapi belum ditentukan siapa yang akan menemani Luna di altar nanti.

'Aideen nya tolong di ajak bicara banyak hal ya Daddy, takutnya Aideen diam-diam memendam perasaannya sendirian, apalagi ini menyangkut Aireen, pasti berat untuk Aideen,

'Aideen memang senyum dan tertawa dihadapan kita, tapi siapa tahu diam-diam dia nanggis sendirian, semenjak kehilangan Jocelyn, Aideen sedikit berubah. ia sering diam, tawanya keterpaksaan dan rumah sakit menjadi pelariannya'

'coba pikirkan lagi ya Daddy, Aideen itu masi perlu dibimbing dan diingatkan '

Jhonny yang duduk termenung tiba-tiba teringat akan ucapan Matt dan Rans mengenai putra kembarnya, sudah ia perhatikan beberapa hari ini Aideen memang banyak diam bahkan ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit, sampai-sampai Aireen mencarinya di tempat kerja. Jhonny terpikirkan satu hal, bergegas ia mengambil telpon genggam miliknya dan mengetikkan pesan kepada Rans.

"Jaedeen Bintang Putra Wijaya" panggil Jhonny saat melihat Aideen melintasinya seolah ia tak terlihat.

"Ehh ada Daddy, maaf tadi aku nggak liat kepikiran tugas hari ini" jawab Aideen tersenyum canggung.

Bohong....

Rans sudah bilang, Aideen tidak memiliki jadwal apapun di rumah sakit.

"Tadi Daddy minta tolong Rans, supaya kegiatan kamu hari ini dia yang handle, kamu nggak lupakan seminggu lagi Aireen nikah?" ujar Jhonny. Aideen mengangguk pelan.

"Daddy, aku sudah siappp" Aireen menuruni anak tangga dengan semangat, setelah sampai ia lamgsung bergelayutan di lengan Aideen dan memeluk kembaranya erat. Aideen tersenyum simpul lalu mengusak pelan pucuk kepala adiknya.

"Sudah lama Daddy tidak ajak jalan kembar bintang, nah hari ini seharian kita hang out, ketempat yang sering kita kunjungi dulu sewaktu kalian masih kecil" ucap Jhonny semangat dan disambut girang oleh Aireen sedangkan Aideen hanya tersenyum menatap kearah kembaranya.

Mobil yang dikemudikan oleh Aideen melaju sedang, Jhonny duduk dikursi belakang sedangkan didepan ada Aireen yang bercerita penuh semangat, Jhonny melihat ekspresi dan tanggapan Aideen yang mencoba menanggapi cerita itu dengan semangat. Jhonny tau bahwa Aideen tidak baik-baik saja, firasat seorang ayah tak pernah keliru.

Tiba ditujukan pertama, yaitu tempat pemakaman Mommy juga Jocelyn. Ketiga lelaki beda usia itu berdoa dengan khusyuk berharap rasa rindu dihati sedikit terobati meskipun hanya melihat gundukan tanah yang semakin meninggi.

"Abang" panggil Aireen

"Hmmm?" Aideen berdehem pelan

"Aku sayang sekali dengan abang, terimakasih sudah menjaga dan menyayangi" ucap Aireen sambil meletakkan dagunya di pundak sang kaka.

"Iya, abang juga sayang kamu" jawab Aideen lalu kembali terfokus kan menatap dua nisan wanita kesayangannya. Jhonny duduk dismaping Aideen lalu mengusap punggung tegak putranya itu.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang