36. Angels Like You 🖤

471 54 6
                                    

Tengah hari yang begitu sibuk,dipenuhi riuhnya suasana rumah sakit begitu juga sura kendaraan yang berlalu lalang terlihat begitu sibuk padahal jalanan sedang tidak kondusif. Aideen melayani setiap pasien yang datang silih berganti penuh kebijaksanaan juga attitude yang baik.

Waktu istirahat tiba perawatan jalan dihentikan sejenak. Aideen mengambil Langkah dan mengistirahatkan dirinya disofa sambal menatap kearah jendela kaca, ia buka sedikit jendela dan ia hirup sekilas aroma khas musim dingin yang mulai datang.

Aideen memicingkan mata ketika bening kristal es kecil turun. Suatu keajaiban yang luar biasa saat salju pertama turun disiang hari. Dengan perasaan senang yang membuncah Aideen memotret salju dan mengirimnya di room chat keluarga, Aideen dan Aireen orang yang ajtuh cinta dengan musim dingin karena mereka dilahirkan saat musim dingin.

Jauh melayang Aideen terpikirkan satu orang yang memenuhi pikiranya sejak pagi, terhitung hamper tiga minggu mereka tidak berjumpa dan hanya bertukar pesan sesekali. Jocelyn Nava. Sosok gadis cantik yang menjadi lambang patah hati yang cantik. Aideen mengetik kontak Jocelyn namun nampaknya sang gadis mematikan sambungan telponnya.

Waktu break berakhir, Aideen Kembali melayani beberapa pasien yang tersisa dan kini satu notifikasi dari medis pusat mengabarkan bahwa para staff medis diharuskan berjaga lebih dari dua belas jam karena pada saat seperti ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Aideen hanya bisa menhela nafas berat artinya mala mini ia harus bermalam dirumah sakit padahal ia sudah begitu merindukan Ryo keponakan pertamanya yang kini hamper berusia satu bulan. Dengan terpaksa Aideen melakukan panggilan video sebentar untuk mengobati rasa rindunya.

"Dokter setelah ini pasien terakhir" ucap Suster yang bekerja bersama Aideen seharian penuh

"Terimakasih atas kerja keras kalian, suster" ujar Aideen tersenyum ramah dan memberikan acungan jempolnya kearah para perawat.

Aideen sibuk membereskan document pasien seraya menunggu pasien terakhirnya. Pintu terbuka, Aideen mengalihkan pandangan dan tersenyum melihat siapa yang datang sebagai pasien terakhir.

Aideen berdiri dan merentangkan tangan lalu si gadis itu bergerak maju dan menghamburka pelukanya kepada Aideen. "Sudah sejak lama saat pertemuan kita yang terakhir, Nona" Bisik Aideen.

Jocelyn tersenyum ia mengeratkan lingkaran tanganya dileher Aideen dan memberikan kecupan singkat dipipi lelaki tersebut. Aideen mengakhiri pelukan mereka lalu mengusap wajah tirus Jocelyn. "Lusa kita akan mulai melakukan kemoterapi, bagaimana? kau siap nona cantik" ujar Aideen menjawil gemas hidung mancung Jocelyn

"Siaaappp captain" Jawab Jocelyn bersemangat.

Jocelyn kembali lagi memeluk Aideen ia seolah menumpahkan segala rasa yang mengganggunya dipelukan lelaki itu. Bohong jika ia tidak takut terlebih lagi Kemoterapi juga bisa menyebabkan kematian, sungguh Jocelyn ingin hidup lebih lama dan menemani Aideen.

"Malam ini aku berjaga dirumah sakit sampai pagi nanti, kau beristirahatlah dihotel, setelah aku pulang, aku akan mengunjungimu" janji Aideen

"Apakah boleh? Kau tidak akan mendapati masalah lag ikan?" ucap Jocelyn ragu

"Tentu saja tidak, aku. Sudah menceritakan semuanya ke Daddy dan maaf jika beberapa hari belakangan ini kau diikuti oleh orang-orang, mereka hanya suruhan daddy yang mencoba mencari tahu tentang mu, mereka tidak akan menyakiti mu sekali lagi maaf atas sikap lancang keluaragaku" tutur Aideen menatap dalam manik mata kecoklatan berkilau milik Hocelyn

"Tidak masalah, aku tahu itu semua demi kebaikanmu, Ayahku pernah menjebak Daddymu dan bersaing secara tidak sehat saat perebutan saham" ucap Jocelyn tak terduga. Jocelyn tidak buta dan tuli, ia tahu apa saja perbuatan keji yang ayahnya lakukan.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang