Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCT

54. Precious Time ⛅️

"Uncle....run...run...hihihih Daddy no catch up Ayeeen" gumam Mark dengan aksen cadel nya yang begitu lucu, ia berlarian kesana kemari menghindari kejaran Aireen dan Aideen yang berperan sebagai monster, juga Matt yang menjadi tameng pertahanan kedua bocah kecil itu. Selagi Mark bergumam banyak hal Ryo justru lebih gesit, ia berlarian dan dan menarik lengan Aleen untuk menjauhi Javie yang sudah bergabung menjadi monster jadi-jadian. Kalau Rans sibuk mendokumentasikan moment yang begitu menyenangkan.

"Melk, you wrong, Ayeeen no catch up but Papa Javie, Papa Javie monster now" Teriak Ryo yang gelagapan dan mencoba terus melindungi Aleen dan berdiri dibelakan Matt sedangkan Mark mulai berlari ketakutan karena Aireen dan Javie bersiap menyerangnya .

"Dadda Chand, help me" pekik Mark yang kini berhasil masuk kedalam pelukan Chand. Bocah itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Chand.

"Lho? Mark kemana ya?? hmmm aku mau makan anak kecil Huwaaaa" ucap Aideen dengan suara garangnya agar mendalami peran seperti monster. Matt yang mendengar nya malah ikutan terkejut membuat Aideen tertawa lepas dan hampir saja sendal karet milik Matt melayang kearahnya. "Ehh astaga, ampun bang! nggk sengaja sumpah, lagian kenapa abang yang kaget sih" tukas Aideen yang menjadi sasaran Matt.

"Hahahaha Daddy fighting....kick it" pekik Ryo girang.

"My Daddy best....kick it" sorak Mark tak mau kalah menyemangati Daddy nya yang kejar-kejaran dengan sang paman.

"Yaelah bocah suka banget kalo adegan kekerasan gini, mana semangat banget lagi" tutur Aleen menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua keponakannya.

Sementara para lelaki asik bermain dan berlarian kesana kemari, para istri duduk santai sambil mengobrol dengan ayah mertua mereka. Jhonny terlihat begitu bahagia ia bersenda gurau juga banyak berbagi cerita tentang ketujuh putranya ketika kecil. Kekehan dari para istri itu membuat para suami penasaran tentang apa yang mereka perbincangankan.

Dengan teh hangat dan cake coklate. Senyuman dibibir Jhonny bagaikan bunga di musim semi, kehidupannya lebih berwarna ketika putranya mulai menikah dan sebagian memiliki putra.

"Nggak nyangka ternyata Aleen emang gitu ya sama Rans" ucap Arisha

"Ya emang gitu, Aleen paling takut sama Matt tapi diatas Matt ada Rans" tambah Jhonny sambil terkekeh mengingat kejadian lampau.

"Kenapa Matt ditakuti Daddy?" Tanya Kaylee

"Matt itu sulung, bahunya selalu tegak, semua perkataan dan perbuatannya selalu bijak, ia adalah panutan adik-adiknya. Matt sudah terbiasa dengan statusnya sebagai sulung, ia harus menumbuhkan image berwibawa dihadapan keenam saudaranya dan sebagai seorang pemimpin Matt juga kerap berlaku tegas, dan konsisten pada peraturan yang ada" Jelas Jhonny tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Kaylee. "Suamimu itu tolong dimengerti ya, jika bahasa cintanya terkadang berbeda" tambah Jhonny

"Syiappp Daddy, and terimakasih sudah memberikan restu Daddy ke kami" jawab Kaylee memeluk ayah mertuanya singkat.

Arisha menyenggol lengan Nathelia, karena tiba-tiba saja wanita itu menjadi pendiam padahal Nathelia itu orang yang penuh semangat dan ceria apalagi kalau adu argumen dengan Aireen. "Nath, kenapa? sakit?" tanya Arisha pelan. Nathelia hanya menggeleng pelan lalu meminum teh hangatnya.

"Oh ya, Javie bagaimana?" tanya Jhonny tiba-tiba kepada istri si sulung.

Wajah Nathelia merona dan senyumannya menggembang indah. "Hawww, kenapa kau merona seperti ini" ejek Arisha.

"Apaa sih kak, emang salah, hehehe suamiku itu orangnya baik banget, setiap detail tentang ku selalu ia ingat bahkan ia tak pernah protes dengan pekerjaanku, dia selalu profesional jikapun aku membuat kesalahan ia menegurku dengan selembut-lembutnya bahasa" tutur Nathelia menopang dagu diatas tangnya dan memandang Javie yang tertawa karena bermain dengan saudara juga keponakannya.