32. Dangerous Virus ‼️

533 56 9
                                    

Arisha duduk didalam kamarnya sambil menatap mentari yang mulai terbenam, tiga hari berlalu Rans tidak pulang membuat hati wanita itu gelisah. Usia kandungannya memasuki trimester akhir tepat berada di bulan kedelapan tentu saja hal itu disambut begitu antusias oleh semua orang termasuk dirinya sendiri namun ada satu hal yang ia sayangkan yaitu cuti lebih awal atas perintah dari Rans, Arisha sudah seminggu tak melakukan kunjungan kerumah sakit. Padahal hal itu termasuk kegiatan yang ia senangi

Selama masa-masa hamil tua Arisha menginap di mansion utama Wijaya, karena Rans sering bepergian terkadang Kaylee yang menemani Arisha tidur dikala malam karena jarang sekali Arisha bisa tertidur dengan nyenyak. Selain itu Bunda Dania dan Mami Wendy juga bergantian mengunjungi Arisha agar wanita itu tak merasa sendirian.

"Kak"

Arisha tersadar dari lamunannya lalu mendapati Aideen yang telah berdiri didepan pintu dengan tangan kanan yang menenteng sekantong buah-buahan kesukaannya, Aideen masuk pelan kemudian mengulurkan tangannya dihadapan Arisha. Arisha tersenyum semua saudara suaminya begitu baik dalam memperlakukan dirinya bahkan Arisha tak pernah diizinkan untuk melakukan kegiatan rumah.

"Makan malamnya sudah siap, tadi aku juga beli buah buat kaka" tutur Aideen sambil menyerahkan sekantong anggur berbagai warna, Arisha hanya ingin suaminya, tiga hari tiga malam ia tidur tak lelap dan bayi yang berada di perutnya selalu menendang kuat sehingga menimbulkan rasa sakit juga sesak, bayi mereka sungguh tau bahwa sang papa sedang jauh.

"Ransey belum pulang?" tanya Arisha, Aideen mengangguk membuat wajah gadis itu semakin tertekuk dan nampak semburat kekecewaan. Aideen masih belum bisa mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang menimpa kakanya di rumah sakit. Takut nanti akan mempengaruhi Arisha. Namun Arisha adalah seorang dokter Aideen yakin wanita itu akan mengerti dengan apa yang telah diputuskan oleh Kakanya.

Arisha turun dan berjalan secara perlahan perutnya begitu berat ditambah dengan tubuhnya yang mudah sekali lelah, semua pasang mata melihat kearahnya membuat Arisha sedikit canggung. Dengan pelan Aideen sigap membantu kaka iparnya yang nampak kesulitan. Daddy tersenyum ramah menyambut menantunya yang sedang mengandung itu.

"Maaf karena aku kalian terlambat menyantap hidangannya" tutur Arisha merasa tak enak hati.

Jhonny menggangguk dan tersenyum, Arisha duduk disamping kanan Jhonny "Duduklah, Daddy ingin bicara dengan mu" ujar Jhonny sambil meletakkan sendok juga garpu miliknya. Arisha tersenyum ramah dan menantikan kalimat apa yang ingin dikatakan oleh ayah mertuanya.

Kaylee mengetahui berita apa yang ingin disampaikan oleh mertuanya, ia lantas meraih tangan Arisha dan menggenggamnya erat. Degupan jantung Arisha tak karuan, perutnya mulai bergejolak karen tendangan si kecil yang semakin kuat seolah memberontak Arisha menarik nafas mencoba menetralkan rasa gugupnya. Arisha berkeringat peritnya terasa kram dan begitu sakit.

"Are you okay?" tanya Kaylee, Arisha manis mengambil nafas dan mengangguk pelan

Jhonny meletakkan Gadget nya dihadapan Arisha dan menampikan headline news, Arisha tertegun ada foto suaminya yang terpampang jelas. Belakangan ini banyak turis berdatangan sehingga terjadinya fenomena yang menggemparkan. Rumah sakit tempat mereka bekerja dijadikan rumah sakit utama untuk menangani pasien yang mengalami kondisi kronis akibat virus yang menyebar. Ransey mengambil tindakan ia menjadi dokter umum yang ikut menyelamatkan diruang isolasi sehingga Ransey tidak bisa keluar dari ruangan tersebut sampai batas waktu yang tak ditentukan.

"Aku minta maaf nggak bisa ngasih kabar ke kaka" ucap Aideen

"Tidak apa-apa Aideen, kaka mengerti" tukas Arisha tersenyum hangat membuat yang lain merasa iba. "Hey kenapa seperti itu? sungguh Kaka tidak apa-apa" bohong Arisha ketika melihat semua saudara suaminya itu menatapnya sendu

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang