35. Mommy's Home 🦋

486 50 5
                                    

Lima mobil hitam menggilat berjejer terparkir rapi di depan pekarangan pemakaman umum yang sedikit jauh dari kota. Awan yang semula mendung kini perlahan terang kembali namun masih dengan hembusan semilir angin yang sejuk. Aideen orang yang pertama turun dari mobil pertama, ia membuka pintu mobil dan mengambil payung hitam.

Jhonny turun penuh wibawa hari ini ia nampak tampan dengan setelan jas hitamnya di iringi oleh Aideen yang memayunginya dari belakang. Setelah itu satu persatu penumpang yang berada dimobil belakang turun dan mengikuti langkah kaki Jhonny yang terus melangkah menuju salah satu pusara yang kini ditumbuhi rerumputan hijau segar.

Sudah lama mereka tidak berkunjung ke rumah keabadian Ailendia, Wanita yang kepergiannya membuat semua hati patah. Hari ini mereka semua memang mengagendakan untuk meluangkan waktu dan berkunjung ke pusara Ailendia dengan anggota keluarga baru yaitu putra Rans dan Arisha.

Mereka semua berjejer dan menunduk, masing-masing dari mereka begitu khusyuk merapalkan doa-doa panjang sebagai salam kerinduan yang selalu tercurah. Keadaan hening dan penuh haru.

Rans yang sedang menggendong putranya itu mendekat dan berdiri disamping Jhonny. Rans menyeka matanya yang mulai mengeluarkan air mata. Rans memeluk erat putranya dan menatap lurus kearah pusara. "Mom...Mommy, kaka Rans datang bawa cucu nya Mommy, kata Daddy anaknya kaka mirip waktu kaka lahir ya Mom, namanya Azlan Ryo Wijaya" ucap Rans sambil mengarahkan sedikit wajah putranya kearah pusara sang Mommy. Ryo kecil tersenyum meskipun sedang tertidur.

Arisha mengusap punggung suaminya, Arisha berlalu dan memeluk Rans dari samping. "Mommy terima kasih sudah melahirkan suamiku dan mendidiknya menjadi lelaki yang baik, kedepanya tolong terus restui kami" ujar Arisha.

Matt menggenggam tangan sang istri dan saling bertukar senyum, Matt mengusap perut istrinya yang kini menyembul bulat kecil. "Mommy, Abang juga udah jadi Daddy nanti kalau anaknya abang udah lahir pasti Matt ajak kesini" ujar Matt

"Kaka Ailendia apa kabar? baik kan? kadang aku pikir takdir hidup aku sama abang itu lucu banget, Tuhan punya rencananya sendiri dan aku sungguh tidak menyangka bisa menikahi adik kembar kak Ailend, Kak, aku janji akan selalu menyayangi dan mencintai adik kaka" Ucap Dian tenang dan tersenyum menatap figur foto Ailendia.

"Papa, siapa itu?" tanya Aciel

Dania berjongkok dan mengusap pelan wajah putri kecilnya yang kebingungan karena rupa gadis yang berada difoto itu begitu mirip dengan Bundanya. "Itu kembaranya Bunda, Mommy dari abang Matt, Kaka Rans, Abang kembar, Kaka Chand juga Javie" jelas Dania membuat Aciel mengangguk lucu lalu tersenyum menatap pusara Ailendia.

"Mommy...Aleen senang sekali hari ini, terimakasih Mommy and I love you" lirih Aleen

Javie menunduk dan saling menguatkan dengan Chand berbeda dengan Aireen juga Aideen yang terlihat lebih tegar dan tetap berdiri tegak mendampingi Jhonny masih terdiam dengan tatapan mata lurus kearah pusara sang istri. Aideen tahu ayahnya sedang menahan tangisan yang begitu pilu karena bukan saatnya untuk berduka tetapi apa boleh buat. Ayahnya tetaplah manusia biasa.

"Kami semua merindukan kaka, tapi Abang Jo yang paling merindukan kaka, Kak tolong sering datang dan peluk abang Jo" ucap Jeff

Jhonny tersenyum getir, matanya berembun tak kuasa lagi ia bendung segala rasa yang bergejolak dalam dirinya, lelaki yang kini memasuki usia lebih lima puluh tahun itu tak mampu berdiri tegak tubuhnya ditahan oleh Aideen juga Matt, tangisan pilu menyeruak Jhonny menanggis tersedu-sedu dengan kaki yang bersimpuh. Semua orang mengatakan Jhonny telah berhasil mendidik ketujuh putranya tapi mereka lupa bertanya apakah Jhonny juga berhasil menyembuhkan luka batinya sendirian.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang