80. Tetap Utuh Meski Tak Lengkap 🏡

545 51 5
                                    

"Papa pulang"

"Daddy pulang"

"Papa juga pulang"

Ruang tamu yang sejak tadi begitu ramai dengan senda gurau juga gelak tawa yang nyaring berhenti lalu menoleh kearah pintu yang sudah terbuka lebar menampilkan tiga sosok lelaki dewasa yang pulang dengan waktu yang bersamaan. Tiga wanita cantik berdiri dan menyambut mereka dengan sumringah, diikuti oleh empat anak kecil yang lebih dulu berlari menghampiri ketiga lelaki dewasa yang sudah merentangkan tanganya didepan pintu dengan wajah lelah yang kini tergantikan dengan senyuman penuh kasih sayang.

"Dadddyy"

"Papaaa"

"Papaapaaaa"

Ryo, Mark serta kembar Niel dan Nia kini masuk kedalam pelukan semesta mereka dengan penuh kasih sayang yang tulus juga cinta yang luar biasa. Anak kecil itu begitu senang mendapatkan pelukan juga kasih sayang yang melimpah ruah dari lelaki hebat mereka. Terutama Niel dan Nia.

Pada dasarnya waktu memang cepat berlalu, setiap harinya tak terasa mereka lewati, begitu banyak kisah dan cerita serta suka dan duka yang keluarga itu lalui dengan tangan yang saling menggenggam dan menguatkan satu sama lain. Hari berganti bulan dan bulan berganti dengan Tahun.

Tahun kemarin adalah tahun yang berat bagi mereka setelah kehilangan anggota keluarga termuda dirumah itu. Kini mereka telah survive dan menjalani kisah hidup yang baru tanpa menghapus kenangan serta jejak Javie sibungsu kesayangan mereka dirumah besar mereka. Rumah yang menjadi saksi perjalanan hidup yang mereka lalui juga menjadi tempat mereka menyembuhkan segala luka yang ada.

Masa sulit itu berakhir digantikan dengan senyuman juga kebahagian yang perlahan menutup pelan luka mereka semua. Benar kata Aideen mau seberapa besarpun luka mereka
pasca kehilangan tetapi tetap saja kehidupan haruslah tetap berjalan meskipun tak mudah dan perasaan bersalah namun kembali lagi setiap orang punya takdir nya masing-masing.

Keluarga besar Wijaya berhasil bangkit setelah awan mendung selalu menghiasa langit-langit rumah mereka. Nathelia mulai sembuh dan berusaha dengan keras untuk bertahan hidup dan menerima semua takdir dari Tuhan.

"Tumben pulangnya barengan?" Tanya Aleen menghampiri ketiga kakanya dan bertukar peluk sebentar.

"Abang, malam ini bantu ya, ini sulit banget buat memahaminya, mana besok aku harus ngajar materi ini kan gila, kalau aku ngebug waktu ngajar. Demi apa ini materi sulit banget kasian mahasiswa sekarang harus mikir kaya gini" Pinta Chand sambil memperlihatkan modul tebal miliknya dihadapan si sulung bahkan tingkah tak berubah masih sering mengoceh meskipun sesekali ia lupa dan memanggil nama Javie sang adik.

"Okaiii, diruang kerja abang aja nanti kita belajarnya tapi setelah Mommynya Mark dan Mark tidur" ucap Matt sambil menggendong putranya lalu diikuti oleh Kaylee yang sudah mengambil alih tas kerja juga setelan jas milik suaminya itu, hal serupa juga terjadi pada Rans, ia menyempatkan diri untuk memeluk sang istri lalu menciumnya dikening setelah itu ia menganggkat tubuh Ryo yang mulai membesar. Ryo memeluk sang papa erat dan menceritakan semua hal yang telah ia lalui sewaktu sekolah.

"Tadi Iyooo nya rewel banget lho papa, Ryo nya cuma kangen Papa katanya sampe lari-lari pas liat Papa" adu Arisha kepada sang suami.

Disisi lain Niel dan Nia masih mengoceh kepada Aideen, sang papa. Dengan begitu semangat dan perhatian penuh Aideen mendengarkan cerita kedua buah hatinya itu wajah yang penuh senyuman begitu excited bahkan mereka bertiga tertawa bersamaan. Nathelia tersenyum simpul, ia memegang Pundak Niel dan Nia. "sayang, Papa baru saja datang, bagaimana kalau kita ke kamar dulu, tunggu Papa ganti baju baru cerita lagi? Kasian Papa masih cape. Peluk aja ya Papanya. Yakan Papa" ucap Nathelia lembut dan diangguki semangat oleh kedua ank kecil itu.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang