87. From Home, Our Home ✨

364 50 10
                                    

Rumah besar yang dulunya hanya di isi oleh tujuh anak lelaki juga satu pemimpin keluarga itu kini berubah menjadi sangat amat berbeda, banyak hal yang kini telah berubah dari segi banyak hal. Setiap pagi sampai malam tetap terasa ramai bahkan, isakan kecil dan tawa riang dari beberap bocah kecil duplikat mereka menambahkan kesan yang tak terlupakan didalam diri mereka.

"No...aku nggak mau, mau ikut Grandpa aja, Daddy and Mommy sudah nggak sayang sama Melk, hiksss....cuman Grandpa and Papa Rans yang sayang sama Melk" pekik si kecil Mark yang tengah merajuk karena Matt dan Kaylee meminta izin untuk berangkat pergi keluar Negeri dengan alasan urusan bisnis padahal Matt memiliki niat tersembunyi. Langkah kecil itu terus berlarian dan kini bersembunyi di dalam gendongan Aleen yang kebetulan tengah bersantai didepan televisi.

"Ada apa ini? kenapa Melk nya papa Aleen nanggis?"

Bukanya menjawab Mark semakin sesegukan dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Aleen. "Melk...mau cerita sama Mumma Vio nggk?" ucap Violetta.

Disaat yang bersamaan Matt dan Kaylee ikut menyusul duduk didekat sofa sedangkan anak kecil itu tak sedikitpun memandang kearah orang tuanya. "Daddy~~"

Matt mengalihkan pandangan kearah pintu, si kembar Niel dan Nia datang setelah seharian ikut kerumah sakit bersama Aideen. Bocah kembar itu dengan langkah riang berlari dan berlomba naik kepangkuan Matt.

"Yeayyy Papa Aideen pulang mau main dokter-dokteran lagi dengan papa"

"Seru banget tukar tambah anak, semisal kita kekau rumah nih ya pasti orang-orang pada bingung" ucap Aleen dengan wajahnya yang takkalah manis dari sang istri.

Itu adalah suara khas milik Ryo yang terlihat lebih bersemangat menyambut Aideen pulang dibandingkan menyambut Ayahnya sendiri. Nathelia dan Aideen juga tak kalah bersemangat mereka melambaikan tangan kepada Ryo lalu meminta anak itu untuk memeluk mereka bergantian. "Mami Lia always pretty like Mama and Ayah Aideen always handsome like Daddy" ucap Ryo lalu mengecup pipi kanan Nathelia dan pipi kiri Aideen

"Jadi Papa nya Ryo nggak ganteng? gitu?" tanya Chand jenaka.

"Grandpa pulang, sekalian bawa mainan juga kue enakkkkk"

Satu teriakan saja langsung membuat atensi para anak kecil teralihkan. Kini bintang utama keluarga telah datang secara otomatis semua cucunya mendekat dan berebut untuk mendaptkan pelukan yang pertama. Siapa yang pertama maka ialah pemenangnya. Jhonny merasa seakan mengulang masa lalu dimana jika ia baru pulang kerja maka ketujuh putranya langsung berlarian menghampirinya.

"Kalau saingannya Daddy mana bisa menang kita" ucap Aireen yang baru bergabung dengan Javie yang berada digendonganya juga Luna yang perlahan mulai pulih dan melakukan aktivitas seperti biasanya. "Secara duit Daddy lebih banyak dari kita semua" tambah Aireen lagi setelah duduk dengan nyaman diatas sofa

Satu hal yang tak pernah mereka lupa untuk dilakukan setiap harinya yaitu berkumpul diruang tengah sebelum tidur, Jhonny selalu menjadi spot favorite semua cucunya bahkan tak jarang anak kecil itu berebut duduk dipangkuan sang Grandpa, bukan hanya sebagai kakek tapi Jhonny juga bisa menempatkan diri menjadi teman untuk cucu-cucunya bahkan Jhonny mengajari banyak hal tentang Dunia ini kepada mereka.

Mark yang masih kokoh dengan acara merajuknya dan kini terus menempel kepada Rans juga Arisha sedangkan Ryo sibuk bersama Aideen dan Nathelia yang bermain polisi-polisian. Yang lainya mengerumuni si kecil Javiero yang sudah bisa tersenyum dan menggumam.

Dari banyaknya penghuni rumah hanya Nathelia saja sedikit menjaga jarak dengan si kecil, bukan ia tidak suka hanya saja ia masih belum berani, ia takut hatinya kembali pedih dan matanya kembali meneteskan air mata. Bagi Nathelia Javiero itu hanya satu dan masih sulit untuk menerima Javiero lainnya.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang