73. Kejadian Berulang 🌧

686 71 6
                                    

Derapan langkah kaki yang berlarian dilorong rumah sakit terdengan begitu nyaring, isakan tangis terdengar sangat menyayat hati. Semua terasa begitu kejam dan waktu begitu mencekam, ia takut dan khawatir, mengapa harus suaminya, kenapa bukan dirinya nya saja.

"Javie" lirih Nathelia hampir tanpa suara, tubuh wanita itu merosot setelah melihat keadaan suaminya yang masih didalam ruang isolasi pasca melakukan operasi beberap jam yang lalu, Nathelia menanggis hebat, hatinya hancur, mengapa harus ia yang menjadi terakhir mengetahui hal ini, dia bersumpah apapun itu jika mengenai suaminya, ia harus menjadi orang yang pertama tahu. Tetapi apa ini, semua nya menutupi hal ini darinya. "Jav—sa—yang" Nathelia beringsut memegang kaca yang menjadi penghalang mereka.

Nathelia sedih, marah sampai ia lupa memperhatikan lingkungan sejitar. Hari Nathelia semakin hancur takkala matanya menangkap sosok Jhonny yang jauh lebih terpukul darinya, lelaki paruh baya itu terduduk dilantai dengan pandangan kosong, kantong matanya menghitam dengan tangan yang tak lepad dari kaca pengmatas itu. Nathelia terisak ia melihat Aideen dan Rans berada didalam ruangan sana menemani suaminya. Banyak alat yang bertenger ditubuh ringkih itu, Javie terlihat sangat pucat dan diam. Seluruh tubuhnya dipenuhi berbagai macam alat medis.

"Dd—aaadddyyy hikkk....Hikkkksss....Daddd" panggil Nathelia dengan isakanya yang tertahan.

"Anakku—hhuummm sini sayang, semuanya pasti baik-baik saja, Rans sama Aideen pasti bisa menyelamatkan Javie kita" ucap Jhonny bergetar lalu memeluk tubuh menantunya itu.

"Aku mau Javie Dadddyyy—hiksss—hiksss" lirih Nathelia lagi.

Setelah melakukan operasi beberapa jam, Rans langsung mengabari keluarganya mengenani kondisi Javie dan yang terakhir diberikan kabar adalah Nathelia, bukan nya apa tetapi mereka tahu bagaimana perangai Nathelia.

Aideen dan Rans keluar bersamaan, Rans memeluk tubuh ayahnya dan meminta agar lelaki itu berdiri begitupun Aideen yang langsung memapah tubuh istri Javie agar segera berdiri. "Ba—bagaimana keadaan suami aku kak? Javie baik-baik sajakan? Javie pasti sembuhkan kak?? Kak tolong jawab hikss—tolong selamatkan suaminya aku, hiksss aku sungguh tak bisa hidup tanpa dirinya, Kak kalau Javie sakit, aku juga sakit, tolong ya kak hikssss—hiksss suamiku harus bangun" ucap Nathelia dengan air mata yang mengukur dan tangan yang menyatu seolah memohon. "kak" Natheli hampir saja berlutut jika Aideen tak menahanya.

"Nath, semua upaya telah kami kerahkan" jawab Rans menghela nafas berat. "Tubuh Javie terlalu banyak luka, kami pun tak yakin saat mengambil tindakan. Tapi Nath, kau tak perlu memohon kepadaku, tanpa kau mintapun kami berusaha sekuat tenaga agar Javie bangun dan sembuh, dia adik kami Nath, kamipun belum bisa hidup tanpa dia, banyak yang sayang dengan Javie, tolong Nath jangan seperti ini, kau harus pikirkan keadaan Niel dan Nia" pesan Rans sambil mengusap air mata adik iparnya itu. Nathelia semakin menanggis pilu. Takut dirinya itu masih belum seberapa dengan ketakutan yang dirasakan oleh semua saudara suaminya.

Nathelia berjalan dan berdiri didepan kaca penghalang itu. Ia usap pelan seolah sedang membelai lembut suaminya, air mata itu semakin luruh saat melihat bagaimana tubuh yang selalu tegap itu terbaring lemah dan berhiasa banyak luka. Nathelia bersumpah ia akan membalas siapun yang menyakiti suaminya dengan balasan yang setimpal. Ia takkan pernah merelakan hal itu.

"Nath, kita pulang dulu, temani Niel dan Nia setelah itu kita kembali kesini, kasian Niel dan Nia dipasti merindukan Mama nya" ujar Aideen

"Ta—api aku takut Jaedeen, aku takut tak bisa menahan air mata saat melihat mereka" lirih Nathelia

"Aku akan menemani mu, kita urus Niel dan Nia dulu hmmm" ucap Aideen penuh lemah lembut.

"Nath istirahat dulu ya, kalau Javie tau dia pasti sedih melihatmu seperti ini, kau harus kuat dan sehat, kita mengurus Javie sama-sama sampai dia sembuh" ujar Arisha membujuk Nathelia.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang