42. New Born 🍼

501 54 2
                                    

Pukul delapan pagi dengan agenda dan kegiatan rutin yang mereka lakukan namun hari ini kegiatan itu tiba-tuba berubah ketika Kaylee mengeluhkan rasa sakit juga kram pada perutnya semakin meninggkat setiap tiga puluh menit. Arisha memeriksa dengan seksama dan tak diduga Kaylee sudah mencapai pembukaan dua proses kelahiran, namun wanita itu nampak tenang meskipun wajahnya terlihat sangat pucat juga sekujur tubuh yang basah oleh keringat.

diiringi dengan kicauan burung juga mentari yang semakin meninggi mereka berada didalam ruangan VVIP rumah sakit ternama, Matt gerak cepat saat istrinya kini ingin melahirkan, Kaylee terkadang berbaring dan duduk mencoba mencari posisi yang nyaman.

Istri Matt itu duduk disisi ranjang dengan bersandar pada tubuh suaminya, Kaylee tak bisa lepas dari Matt karena separuh hidupnya adalah sang suami dan kekuatannya hari ini adalah suaminya.

Jhonny meminta bantuan Dania yang kebetulan senggang sehingga Ciel dan Morgan dititipkan kepada Wendy. Didalam ruangan besar itu mereka menanti kehadiran anggota keluarga baru, keturunan Wijaya dari sisulung Matthew. Arisha dan Rans sudah memilihkan dokter kandungan terbaik untuk membantu Kaylee dalam proses melahirkannya.

"Abang, coba punggungnya kak Kaylee pijat pelan-pelan biar rileks, lebih baik lagi kalau abang bisa ajak kaka Kaylee jalan-jalan pelan" ucap Rans.

Matt mengambil posisi duduk disamping sang istri yang sudah tak bisa mengucapkan sepatah katapun, bahkan hanya terdengar deryan nafas berat, Kaylee tersenyum simpul terkadang ia memeluk suaminya erat seolah mencoba menyalurkan sedikit rasa sakit yang ia rasa. Matt memberikan pijatan pelan di punggung istrinya. "Kak, bisa jalan nggak? supaya proses nya lebih cepat juga, kalau kaka diam aja takutnya proses pembukaan bakalan lama" ucap Arisha pelan sambil membantu menyeka keringat dingin Kaylee.

"Kita coba jalan bisa nggak cinta? aku nggak tega juga liat kamu nahan sakit kaya gini sekalian biar baby nya cepat lahir, yah?? aku bantu kita jalan berdua? kalau sakit aku bantu usap lagi" ajak Matt lembut sambil terus mengusap keringat Kaylee dan menghujaninya dengan kecupan sayang yang begitu lembut memberikan rasa tenang.

"Pelan aja Bang, kalau Kaylee nya nggak bisa jangan dipaksa dulu, pelan-pelan aja" Nasehat Jhonny.

Kaylee tenang dan diam, ia menggenggam tangan Matt erat. "Kita jalan pelan aja ya" lirihnya hampir seperti bisikkan. Mendengar penuturan sang istri, Matt pun berdiri dan membangunkan sang istri agar dapat berdiri. Kaylee terlihat seperti ingin menanggis karena benar adanya rasa sakit ingin melahirkan begitu luar biasa, Kaylee merasakan seolah tubuhnya remuk dan seluruh tubuhnya mati rasa, Kaylee mengusap perutnya dan selalu berdoa.

"Kaka Kaylee semangat yaaaa" ucap Aleen menatap iba kepada kaka iparnya.

Chand berdiri dan menggenggam sedikit tangan Kaylee. "Kaka—" ucapnya lirih, Kaylee tersenyum dan mengusap wajah chand.

"Dadda Chand, baby nya udah siap lahir nih" ucap Kaylee lirih namun tetap tersenyum sambil membalas mengaman tangan Chand

"Kak, maaf aku izin ke resto dulu ya, kalau baby nya udah lahir langsung kasih kabar ke aku" pesan Aireen yang terpaksa meninggalkan ruangan lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan

"Iyaaa, nanti abang call" jawab Matt

Kaylee masih berdiri ditempat dipegangi oleh suaminya, entah kenapa ia merasa kakinya terasa begitu berat saat ingin melangkah tapi seperti yang disarankan Arisha, tak baik juga jika ia hanya duduk diam. Pelan akhirnya ia mencoba melangkah meskipun sambil dipegangi oleh Matt. Matt tak kalah banyak berkeringat karena perasaan gugup juga takutnya.

Dania hanya bisa terkekeh melihat putra sulung Ailendia itu, Matt nampak tenang tetapi raut gugupnya tak bisa disembunyikan, Dania melihat pakaian yang dipakai Kaylee kini nampak berdarah. "Abang, bantu bunda, kita gantikan pakaian Kaylee dulu, kata Rans sebentar lagi Kaylee mau masuk keruang bersalin" titah Dania.

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang