84. New Love ⁉️

388 48 1
                                    

Sinar mentari yang begitu menyilaukan masuk melalui celah gorden jendela yang sedikit terbuka, Aideen yang terlelap begitu tenang kini merasa terganggu akibat sinar yang mengenai wajah tampannya. Aneh Aideen merasa tubuhnya sedikit berat dan tak bisa bergerak, ia pun setengah merunduk dan melihat ada tiga orang yang berbeda ukuran ini memeluknya teramat erat sampai ia kesulitan untuk bergerak. Aideen tersenyum lalu menutup sedikit wajahnya yang terkena menatapi pagi itu, rasanya ia tak tega jika harus membangunkan tiga orang yang begitu serupa saat memeluknya.

Pelan Aideen mulai membalik tubuhnya dan memebuat ketiga orang itu muat didalam pelukannya, niat ingin bangun ia urungkan karena ia tak bisa meninggalkan pemandangan yang sangat menggemaskan ini.

"Papa"

"Hummm?"

Niel muai terbangun sedangkan Nia dan Nathelia nampaknya begitu lelap. "Good morning papa" ucap Niel dengan wajah khas bangun tidurnya dan mengecup pipi Aideen

"Morning too sayang" jawab Aideen yang masih membiarkan putra kecilnya itu masuk kedalam pelukannya lebih dalam.

"Jae"

"Hummm?? aku masih disini" ucap Aideen yang mendengarkan Nathelia meracau memanggil namanya. Nathelia mengerjapkan matanya, ia beringsut dan meraih tubuh Aideen agar pelukan mereka berempat makin erat dan saling berbagai kehangatan. "Mama nooo, ini papanya Nia" ucap si gadis kecil yang kini membuka matanya lebar dan sedikit mendorong tubuh sang mama agar mundur.

Nathelia tentu tak mau kalah ia bangun dan mengganti posisinya lalu memeluk Aideen dari belakang. "Mamaaaa No, ini papanya Nia bukan papa nya mama..." Nia mulai kesal

"I need your papa for a while princess" jawab Nathelia yang menenggelamkan wajahnya dipunggung Aideen.

"Kalian kenapa siih hari ini? tumben banget nggak ada yang bangun pagi, ayok dong bangun kita siap-siap sarapan" ujar Aideen bingung namun bukanya bangun ketiga orang itu hanya menggeleng dan terlarut dalam
pelukan mereka. "Astaga, Papa harus bagaimana ini? Papa sudah lapar, sarapan dulu kita" ujar Aideen lagi.

"Papa" panggil Nia

"Iya sayang? Nia mau bilang apa princess?" tanya Aideen

"Papa kalau kerja bisa jangan lama-lama? Nia rindu papa, mau sama papa, Ka Niel nakal suka ganggu Nia main terus Abang Iyo baik selalu peluk sama puk puk kepalanya Nia" ujar Nia mendongkak melihat wajah Aideen. Aideen tertegun tatapan gadis kecil ini begitu meneduhkan dirinya. Aideen begitu suka saat mendengarkan suara lucu milik Nia ketika bercerita panjang lebar kepadanya.

"Lho? Kaka Niel suka gangguin Nia?" tanya Aideen lagi

"Just—eumm sowwy papa, Nia sangat menggemaskan dan rasanya Niel ingin menggigitnya kuat-kuat" tukas Niel membela dirinya sendiri.

Aideen terkekeh pelan, waktu kecil dulu ia juga sering menjahili Aireen, karena menurutnya Aireen begitu kecil juga menggemaskan tetapi anak itu tumbuh sangat cepat dan bisa mengadu kapan saja.

"Paaaa, kerjanya sebentar saja" rengek Niaa

"Papa, mau liat papa di rumah sakit" ucap Niel

"Papa usahakan ya sayang, nanti kalau senggang Papa ajak Nia sama Niel ke rumah sakit ikut papa kerja" ujar Aideen lalu menjawil hidung mancung Nia yang kini mengangguk dengan penuh semangat. "Kalau begitu yang duluan mandi papa ajak jalan-jalan" ucap Aideen yang membuat kedua bocah itu langsung bangun lalu berlarian mengambil handuk juga menuju kamar mandi. Kini dikasur hanya tersisa mereka berdua, Aideen berbalik dan membalas pelukan istrinya.

"Morning" ucap Nathelia

"Morning too, sayang" ucap Aideen lalu mengecup kening istrinya pelan.

"Hari ini ada kegiatan tidak?" tanya Aideen, Nathelia menggeleng dalam pelukannya. "Kalau begitu kita ajak Niel sama Nia jalan-jalan dulu ya, nanti malam aku harus ke rumah sakit buat check up sama operasi gabungan sama kaka Rans, biar si kembar nggak rewel waktu aku tinggal" ucap Aideen

Wijaya's Univers |Nct Dream ft Johnny| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang