"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bang ngudud spill paru paru bentuk apa."
⌜ CHAPTER 6 : KING OF PIRATE'S TOWN? LAST STOP TILL GRAND LINE! ⌟
Third Person POV
"Kota awal dan akhir?"
"Kedengarannya menarik ya.." Ucap [Name] tersenyum, dia memegang kertas buronan Luffy di tangannya, awal menarik sudah muncul. Ini awalan yang akan membawa petaka, sekaligus kesenangan.
"Setahuku itu adalah kota dimana raja bajak laut di eksekusi." Ujar [Name],
"Wow, [Name]! Ternyata kau tahu!" Ucap Nami,
"Kau kira aku sebodoh apa..."
"Kalau begitu, mau mampir dulu?"
Sesampainya mereka di kota itu, mereka memencar. Luffy yang ingin ke tempat eksekusi, Zoro mencari pedang baru, Ussop mencari bahan untuk senjatanya, Sanji mencari bahan makanan— dan cewe cantik, [Name] mencari berbagai belati menarik, dan Nami yang sekedar berjalan jalan menghabiskan uang.
"Permisi, apa kau tahu dimana toko persenjataan yang bagus?" Tanya [Name], orang yang ditanya menoleh, membuat [Name] menahan nafasnya,
"Ah, ada tepat di sebelah sana, Nona." Ujarnya dengan tiga cerutu di bibirnya, asap mengepul di sekitarnya dengan cepat.
'Eis buset, bang ngudud spill bentuk paru parunya bang.' "Ah, baik. Terimakasih, Marine-san." Ucap [Name] gak ambil pusing, lagian disini gak ada yang tau dia, kan yang buronan kaptennya wakakaka.
[Name] masuk ke toko yang ditunjuk oleh sang kapten Marine. Melihat lihat toko yang menjadi incaran [Name]. Berbagai alat tajam memang memanjakan mata, tapi tak ada yang menarik.
"Siang Nona, apa ada yang bisa kubantu?" Tanya pemilik toko,
"Ah, aku mencari belati atau.. terserah aku hanya butuh benda tajam untuk... membela diri(?)" Ucap [Name], bingung dengan alasannya sendiri
"Apa kau mau pedang?"
"Apa ada versi lebih pendeknya? Aku lebih suka melempar sesuatu."
"Oh tentu saja!"
Pemilik toko menunjukkan beberapa belati yang dapat menarik perhatian, hanya saja [Name] tak bisa digerakkan hati untuk membeli. Sang pemilik toko pun paham jelas gadis itu tak memiliki hati yang gampang digerakkan.
"Aku punya beberapa barang antik jika anda tertarik." Ucap Pemilik toko, [Name] melihat lihat dan tersenyum, memegang satu belati— tidak, pedang kecil berwarna emas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
