"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kumuh banget sih."
⌜ CHAPTER 10 : THE MYSTERY OF SKY ISLAND! WELCOME TO THE MOCK CITY! ⌟
Third Person POV
"Pulau langit?"
"Apa itu?"
"Maksudmu pulau yang mengambang diatas?"
"Jadi kapal dan tengkorak tengkorak itu jatuh dari langit? Tapi diatas tak tampak ada pulau tuh."
"Lebih tepatnya, disebut laut yang terapung." Ucap Robin, menjelaskan arti pulau langit kepada setiap orang disana,
'Aduh sett.. Skypeia ya..' Batin [Name], gedebak gedebuk. Tangannya menopang keningnya yang berdenyut pusing. Ada masalah besar jika [Name] mau kesana.
'Ini maaf, jelek banget. Tapi aku nge-skip Skypeia.. hehehe...' Dia gak punya clue tentang pulau langit sama sekali. Mampus.
Di tengah lamunannya, sebuah tangan menepuknya dari belakang, "Kami mau ekspedisi, kau mau ikut?" [Name] menoleh ke arah Zoro yang sudah siap dengan perlengkapan menyelamnya.
"Kalian kurang orang?"
"Gak juga sih."
"Hmm.. ada lagi perlengkapannya? Aku mau ikut deh." Ujar gadis tersebut, ikut memakai pakaian selam yang lusuh itu.
"Kumuh banget sih."
"Komen mulu komen mulu."
[Name] nyengir, memakainya lalu bersiap di posisi untuk menyelam. Saat menyelam, mereka berpencar mencari apa yang bagus untuk mereka, persiapan ke pulau langit misalkan. Tetapi, di kapal 200 tahun itu, tidak ada sesuatu yang menarik.
[Name] mengambil botol kaca yang berisi kertas didalamnya, mengambilnya sebelum ada gemuruh besar mengguncangkan kapal galleon itu. Reflek, [Name] pergi ke mana adanya udara di kapal tersebut, kemudian mencopot seluruh alat selamnya.
Tak lama kemudian, trio monster datang. Pertanyaan yang jelas hanya satu, alias kenapa kapalnya berguncang.
Mereka mengobrol dan berdiskusi, tak lama ada seekor monyet menghancurkan dinding sebelah kiri posisi mereka, mengejutkan mereka.
