"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ck. Goblog."
⌜ CHAPTER 29 : THE WORST REUNION! THE CLIMAX OF WAR!⌟
Third Person POV
"Hehe. Hai." Ucap [Name] tersenyum karir dan melambaikan tangannya kaku. Ck, karena senjata sialan ini, [Name] jadi harus landing dengan cara memalukan. Apa Excalibur tak bisa membuatnya lebih keren gitu?
"L-Lanjut, lanjut sok." [Name] seperti mengusir usir mereka, menyuruh mereka melanjutkan perang tak berfaedah ini. Ya lagian mau gimana ya, mereka kaya butuh 30 detik buat ngeliatin [Name] doang.
"[Name], kau tak terluka?" [Name] menoleh, [Name] gak tahu ini siapa, tapi dia tahu ini salah satu pendekar pedang yang melawan Mihawk. Dia salah satu pendekar pedang terbaik di kapal Shirohige.
Vista hanya memandang [Name] lembut nan sendu seraya dengan [Name] yang mengangguk tipis. Melihat gadis yang dulu sang Oyaji angkat jadi anak, sekarang sudah dewasa. Lihat wajah cantik dan aura kuat itu. Hanya satu yang menganggu Vista.
Tatapan asing gadis itu.
Vista mau mengangkat bicara melihat [Name] yang kebingungan, sebelum akhirnya suaranya terhenti karena merasakan bahaya dari luar.
SRING! Vista menebas balik tebasan yang diarahkan kepadanya, pria itu lupa dia tengah melawan pendekar pedang terkuat didunia. Memang benar Vista sudah menetralisir tebasan Mihawk, tapi cara penetralisirannya salah, tebasan itu malah direfleksikan keatas membuat es Aokiji akan menimpa kedua Vista dan [Name].
Vista buru buru menarik [Name] ke samping, "Marco! Tolong lindungi [Name]!" Serunya seraya Marco tengah terbang diatas sana.
"[Name]?" Beo Marco melihat kebawah, membesarkan bola matanya sejenak lalu langsung bergegas menuju gadis yang celingak celinguk itu.
"Woi!" Pekik [Name] waktu Marco mengangkatnya tiba tiba, mengajak gadis itu terbang. [Name] dengan reflek berpegangan di baju Marco. Diam diam Marco tersenyum tipis, gadis kecil di gendongannya ini tak pernah berubah.
"Halo, kecil. Lama kita tak bertemu ya." Ucap Marco lembut, menatap [Name] lamat tak peduli dengan alur pertempuran.
[Name] hanya terdiam, hmm, perasaannya menjadi tak enak. Ini bukan hidupnya. Ingatannya tentang mereka juga tak ada. Ini mungkin adalah reuni terburuk. Definisi orang yang tepat tapi waktu yang salah. Juga tempat yang salah.
SYUU! Kizaru hampir menumbangkan Marco, Marco menatap tajam Kizaru, "Kariudo [Name], jadi kau masih hidup?" Ujar Kizaru retoris, nada bicaranya menyebalkan seperti biasa.
Marco menyerngitkan dahinya, "Kau pernah bertemu dengannya?" Tanya Marco melihat pada [Name] sambil terbang,
"Hm. Bertemu di Sabaody waktu itu." Ucap [Name] mengangguk, membuat Marco semakin menyerngit,
