Part 25 | Sabaody Archipelago

1K 120 111
                                    

"Wah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah. Anjing."

CHAPTER 25 :
THE TWELVE SUPERNOVAS!
THE BEST OF THE BEST ROOKIES!

Third Person POV

"Kita sudah sampai!" Para kru melihat kedepan mereka dengan takjub. Kepulauan Sabaody ada didepan mata. Banyaknya pepohonan raksasa yang tingginya gak ngotak. Banyak juga gelembung yang beterbangan melayang disana.

Para kru menempatkan Sunny di hutan 41. Semuanya mencar mencari kesenangannya masing masing. [Name] kali ini ikut turun, mengikuti Nami dan Robin yang berbelanja.

Intruksi Hachi hanya satu. Jangan bermacam macam dengan Tenryuubito. Yang [Name] dan Luffy benar benar tak dengarkan. Maksudnya, bukan urusan [Name]. Sistem Tenryuubito benar benar tak mengikuti prinsip dan idealisme gadis itu.

"Mau anak dewa, dewi, dewu, dewo, kalau mau dihajar ya kuhajar."

Bagus, yang kaya gini gausah dikasih THR.

Nami memesan satu Bon Chari, [Name] dan Robin menaikinya sambil jalan jalan ke seluruh Sabaody. Mereka menuju ke grove 30 untuk berbelanja. Waktu untuk para perempuan menghabiskan waktu bersama.

"Caimie kelihatannya lebih waspada sejak kita sampai disini." Ucap [Name], memakan eskrim pistachio-nya sambil berpikir,

"Benar, menurutmu kenapa?" Tanya Nami pada kedua [Name] dan Robin

"Pasti dia memiliki kenangan buruk yang ada hubungannya dengan pulau ini." Ucap Robin,

"Hm, menurutku ya. Ini ada hubungannya dengan Deval tadi." Ucap [Name],

"Duval, [Name]."

"Ya, dia."

"Hah? Emangnya kenapa?" Tanya Nami,

"Menurutku ya, Caimie ditangkap berkali kali ya untuk dijual. Kalian dengar kan disini perdagangan manusia itu legal? Ya, setidaknya, untuk seorang manusia melihat putri duyung, pasti tertariknya sangat bukan?" Ucap [Name], Nami langsung mengerem mendadak, eskrim [Name] nyaris jatuh tapi ditangkep, sama tangan [Name], jorok kali gila kau

"... Aku salah bicara ya?" Ucap [Name], memandang eskrimnya sedih, Nami mulai jalan kembali

"Justru itu masuk akal sekali, [Name]." Balas Robin memberikan tisu,

"Luffy tak boleh ceroboh disini." Ucap Nami mengigit bibirnya,

"Percaya saja." [Name] mengibaskan tangannya membiarkan eskrim muncrat kemana mana,

"Jorok, [Name]."

"Ya abisnya!! Namiiii, aku mau eskrim baru!!"

"Ya ya, kita beli eskrim baru sekarang."

The Huntress | One Piece x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang